Ini Saran Wakil Ketua MPR Terkait Krisis Diplomatik Qatar dan Negara Arab

Jumat, 09 Juni 2017 – 23:35 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid saat sambutan pada acara buka puasa bersama di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (9/6). Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Krisis diplomatik panas yang menerpa negara-negara Teluk pasca Arab Saudi, Bahrain, UEA, Mesir, Yaman, Libya, Maladewa dan Mauritius sepakat mengucilkan Qatar dengan memutus hubungan diplomatik karena dituding mendukung gerakan terorisme membuat banyak negara prihatin termasuk Indonesia.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa banyak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sangat prihatin sebab negara-negara yang berseteru tersebut adalah anggota OKI juga.

BACA JUGA: Hidayat Ingatkan Sandi Uno Ayomi Seluruh Masyarakat DKI

“Terkait dengan peran Indonesia dalam krisis tersebut, saya mendukng pernyataan Menteri Luar Negeri RI yang menyatakan akan memediasi dan berkontribusi menghadirkan solusi agar kondisi yang terbaik kembali di kawasan Teluk juga di kawasan negara-negara OKI lainnya,” katanya, usai acara silaturahmi dan buka puasa bersama kader PKS dan simpatisan, LSM, Ormas dan masyarakat, di kediaman dinasnya, Kemang Selatan, Jakarta, Jumat (9/6)

Diutarakan Hidayat, Indonesia semestinya tidak hanya menawarkan diri tapi langsung berperan aktif seperti yang dilakukan Turki langsung berperan aktif. Mengapa Indonesia sangat concern akan hal terebut, sebab dari sisi Indonesia, ini adalah kewajiban yang sudah disepakati dan terpatri oleh para founding fathers dan founding mothers dulu dalam Pembukaan UUD.

BACA JUGA: Ketua MPR: Sudah Saatnya Demokrasi Indonesia Berbenah

Pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 itu jelas ditegaskan pada alinea terakhir bahwa Indonesia terlibat menjaga perdamaian dunia. “Menurut saya, ini adalah satu hal penting yang harus betul-betul dilaksanakan. Apalagi Indonesia berada pada pihak yang diterima kedua belah pihak baik oleh Qatar maupun oleh pihak Arab Saudi dan negara Arab lainnya,” ucapnya.

Lagipula, lanjut Hidayat, Indonesia harus melihat bahwa inilah kesempatan sangat bagus bagi Indonesia untuk tampil dan membuktikan kepemimpinannya di tingkat dunia untuk menghadirkan solusi. Dalam sejarah, Indonesia memiliki track record yang baik berkiprah dalam penyelesaian masalah di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Pancasila Dibutuhkan untuk Menjawab Tantangan

“Sekali lagi ini adalah kesempatan baik bagi Indonesia untuk memaksimalkan perannya menjadi fasilitator islah agar permasalahan di Timur Tengah dalam konteks ini di negara-negara Teluk supaya segera selesai dan menghadirkan suasana damai di Timur Tengah,” tandasnya.(Adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pancasila Mempersatukan, Bukan untuk Stigma Perbedaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR  

Terpopuler