jpnn.com, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam membermaknakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT lewat kebajikan dan amal saleh.
MUI juga mengajak kepada semua umat Islam agar mewarisi semangat dan misi kenabian yaitu semangat pembebasan dari ketertindasan. Baik ketertindasan dari kemiskinan, kebodohan maupun keterbelakangan.
BACA JUGA: Jelang Maulid, Pertamina Antisipasi Peningkatan Elpiji 3 Kg
"Hakikat dari misi risalah Nabi Muhammad SAW adalah melakukan pembelaan terhadap kaum yang lemah dan tertindas dengan berempati merasakan beratnya penderitaan mereka ('azizun 'alaihi ma 'anittum). Memberikan rasa aman dan sentosa (harishun `alaikum) dan memberikan rasa belas kasih sayang terhahadap sesama umat manusua (raufun rahim)," tutur Waketum MUI Zainut Tauhid Sa'afi di Jakarta, Senin (19/11).
MUI juga menyerukan kepada umat Islam mengembangkan sikap toleransi (tasamuh), keseimbangan (tawazun), dan bersikap adil (i'tidal) dalam menjalankan ajaran agama, agar tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit (furuiyyat) yang dapat merusak tali silaturahmi antarumat Islam. Hal tersebut sesuai dengan misi Nabi Muhammad SAW yang ingin mewujudkan persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyyah) dan persatuan umat (wihdatul ummah) sebagaimana yang dilakukan Nabi ketika menyatukan dan mepersaudarakan kaum muhajirin dan anshor saat membangun kota Madinah.
BACA JUGA: Penjelasan Terbaru Kiai Maruf soal Budek dan Buta
MUI mengajak seluruh umat beragama untuk mengembangkan hidup damai, penuh harmoni dan toleransi (tasamuh) antarumat beragama. Hal tersebut merupakan spirit aktualisasi dari visi Islam rahmatan lil 'alamin (agama cinta dan kasih sayang bagi semesta raya). Spirit maulid tersebut harus diwujudkan melalui sikap dan perilaku keberagamaan yang santun, rukun, toleran, saling menghormati, dan menerima perbedaan keyakinan.
"MUI mengajak semua komponen bangsa untuk menjaga dan merawat NKRI. Kemerdekaan Indonesia yang diraih dengan perjuangan dan pengorbanan baik jiwa dan raga seluruh rakyat Indonesia adalah negara perjanjian yang mengikat seluruh komponen bangsa untuk hidup bersama secara damai, rukun dan harmonis. Untuk hal itu harus terus dijaga dan dipertahankan oleh seluruh bangsa Indonesia," tandasnya.
Zainut menambahkan, momentum Maulid Nabi SAW hendaknya dimaknai dalam rangka peneguhan sikap dan aktualisasi nilai-nilai perdamaian, apresiasi terhadap kebinekaan, dan penghormatan terhadap nilai demokrasi, hukum dan HAM. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Gelar Mauludan, Bamusi Tegaskan Komitmen PDIP ke Umat Islam
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Gatot Ajak Umat Teladani Rasulallah
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad