Gelar Mauludan, Bamusi Tegaskan Komitmen PDIP ke Umat Islam

Senin, 11 Desember 2017 – 08:18 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Organisasi sayap PDI Perjuangan (PDIP) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad di Jakarta, Minggu malam (10/12). Dalam mauludan yang digelar di kantor pusat DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu, Bamusi menegaskan komitmen partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut terhadap Islam.

Ketua Umum Bamusi Prof Dr KH Hamka Haq di hadapan sekitar 2.000 hadirin termasuk kalangan habaib dan ulama menyatakan, sekitar 80 persen pemilih PDIP di pemilu adalah muslim. Karena itu, Bamusi maupun PDIP tak akan mungkin menjauhi ataupun memusuhi umat Islam.

BACA JUGA: Calon PDIP di Pilkada 2018 Harus Pemanasan untuk Pemilu 2019

Ketua Bidang Keagamaan DPP PDIP itu mengatakan, Bamusi akan menyiarkan Islam yang moderat dan sesuai dengan karakteristik masyarakat tanah air. "Hal ini juga menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tidak anti terhadap Islam seperti fitnah-fitnah keji yang diembuskan selama ini," tutur Hamka.

Lebih lanjut guru besardi IAIN Alauddin Makassar itu mengatakan, Bung Karno yang pemikirannya mendasari PDIP merupakan muslim sejati. Hamka menyebut Proklamator RI itu memiliki pemikiran-pemikiran hebat dan sangat moderat tentang Islam.

BACA JUGA: PDIP Gelar Sekolah Partai Lagi untuk Gembleng Calon Kada

Warga menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar Bamusi di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/12).

BACA JUGA: Konon Pak Ganjar Masih Disayang

“Bukan hal aneh bila PDI Perjuangan melalui Baitul Muslimin Indonesia mengadakan acara acara keagamaan seperti maulid nabi seperti hari ini. Di tempat ini juga, Bamusi tiap tahun mengadakan salat Idulfitri dan Iduladha," sambung Hamka.

Karena itu Hamka menegaskan, Bamusi menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran tokoh besar yang mengenalkan Islam ke umat manusia. Sebab, tanpa kehadiran Muhammad SAW maka manusia tidak akan mungkin mengenal Islam. 

Selain itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad juga untuk ajang membangun persaudaraan. “ "Karena sudah menjadi kewajiban kita bersama para pengurus pusat Bamusi serta pribadi-pribadi kita sebagai ummat Islam untuk tetap menjaga iman kita dan saling membangun kebersamaan sebagai bentuk dari ukhuwah islamiah maupun ukhuwah wathaniyah," harapnya.

Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar Bamusi itu diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh salah seorang santri dari Pondok Pesantren Al Hikam, Depok Jawa Barat yang didirikan mendiang KH Hasyim Muzadi. Acara juga disemarakkan tim hadrah dari para santri Pondok Pesantren Ekonomi Darul Uchwah asuhan KH.Dr Marsudi Suhud.

Sedangkan pengisi tausiah adalah Habib Hasan Aljufri dari Condet, Jakarta Timur. Habib Hasan Aljufri dalam ceramahnya menuturkan, mauludan adalah bentuk rasa cinta dan kasih kepada Nabi Besar Muhammad SAW. “Karena dari Rasulullah kita bisa mengenal Allah,” ucapnya.(ysa/rmo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Semua Seperti PDIP, DPR Tidak Gaduh


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler