Ini Strategi Korlantas Polri Menghadapi Arus Balik Lebaran, Pemudik Perlu Tahu

Jumat, 12 April 2024 – 07:01 WIB
Petugas sedang mengarahkan pengguna kendaraan pribadi saat arus mudik Lebaran 2024 di Pelabuhan Panjang. Bandarlampung, Senin (8/4/2024). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

jpnn.com, JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) sudah menyiapkan langkah-langkah penanganan arus balik Hari Raya Idulfitri 1445H/2024 dengan memberlakukan rekayasa lalu lintas di ruas jalan tol maupun arteri.

Strategi itu disampaikan Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan di KM 72 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (11/4).

BACA JUGA: Masyarakat Apresiasi Kebijakan Korlantas Polri Soal Rekayasa Lalu Lintas Saat Mudik Lebaran

"Untuk rekayasa lalu lintas yang akan kami lakukan pada saat arus balik,” kata Aan.

Dia menjelaskan pemberlakuan rekayasa lalu lintas arus balik ini sesuai dengan jadwal yang tertera dalam Surat Keputusan Bersama (SKB). Untuk arus balik diberlakukan dari tanggal 12 sampai dengan 14 April.

BACA JUGA: Bus Rosalia Indah Kecelakaan di Tol Semarang-Batang, 7 Orang Tewas

"Kami akan memberlakukan one way dari KM 414 di Kalikangkung sampai dengan KM 72 di Jakarta-Cikampek,” ujarnya.

Korlantas Polri kembali memberlakukan sistem contraflow dari KM 72 Tol Cipali sampai dengan KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.

BACA JUGA: Viral Perempuan Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak

"Setelah one way, kami akan melakukan contraflow sampai
dengan KM 47,” ujarnya.

Mantan Dirgakkum Korlantas Polri itu menjelaskan pertimbangannya tetap memberlakukan contraflow arus balik, setelah dilakukan evaluasi pascakecelakaan lalu lintas di KM 58 saat berlangsung confraflow, yang menewaskan 12 orang.

Dia mengatakan pada saat volume kendaraan di satu penggal jalan mengalami kelebihan daya tampung (over load) atau visiratio (kapasitas jalan dengan jumlah kendaraan) lebih dari 0,8 persen atau mendekati angka 1 persen maka perlu upaya-upaya untuk melakukan penambahan kapasitas jalan.

"Secara universal di negara mana pun, akan melakukan penambahan kapasitas jalan dengan apa? Yaitu dengan contraflow,” ujarnya.

Berdasarkan prediksi Jasamarga, visi ratio di KM 66 mencapai 0,96 persen bahkan mencapai 1,16 persen bila tidak dilakukan rekayasa lalu lintas.

"Di KM 66 itu, pertemuan antara Trans Jawa dari arah timur dan Cipularang dari arah Bandung. Jadi, di pertemuan tersebut visi ratio-nya ada di 1,16 persen,” kata Aan.

Meski telah dilakukan rekayasa lalu lintas, kata Aan, visi ratio di titik tersebut masih di angka 0,96 persen. Yang artinya, arus akan padat, dan sulit bila tidak dilakukan rekayasa lalu lintas.

"Akan tetapi, ini akan kami kelola. Mudah-mudahan dengan beberapa pembatasan nanti ini bisa mengurangi visi ratio yang lebih ideal lagi," ucapnya.

Aan menekankan bahwa penerapan contraflow arus balik dilaksanakan dengan mengikuti catatan evaluasi yang disampaikan oleh pemangku kepentingan terkait, termasuk ahli.

Evaluasinya, yakni dengan mengerahkan safety car, penambahan rambu-rambu dan pembatas jalan dengan jarak tadinya 30 meter menjadi 10 meter, dan setiap 2,5 meter akan dirapatkan untuk pembatas jalannya.

Selain itu, menempatkan petugas di tiap median jalan, dari Jasamarga maupun Korlantas Polri.

Selain contraflow, pembatasan operasional angkutan barang juga diberlakukan sampai tanggal 16 April mendatang.

"Itu beberapa upaya yang kami lakukan, kemudian untuk kendaraan-kendaraan penyelamat, derek, ambulans, pemadam kebakaran, akan diperbanyak di ruas-ruas contraflow, sehingga kecepatan untuk menangani gangguan maupun kecelakaan di contraflow akan lebih cepat lagi,” ujar Aan.(ant/jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler