jpnn.com - JAKARTA - Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Anhar Gonggong mengatakan, ada dua syarat agar revolusi mental bisa berlangsung dalam koridor yang benar.
"Pertama, harus ada figur terdidik dan kedua tercerahkan. Dua hal itu yang menjadikan Indonesia merdeka sebagai hasil dari revolusi mental," kata Anhar Gonggong di Jakarta, Selasa (10/2).
BACA JUGA: Mantan Penyidik Jadi Saksi Praperadilan, KPK Cuek
Sebelumnya, revolusi mental merupakan jargon yang diusung Joko Widodo ketika maju dalam pemilihan presiden lalu. Menurut Anhar, sebagian besar birokrat berperilaku korup. "Apa yang mayoritas di birokrat itu mau dihabisi?" tambah Anhar.
Demikian juga dengan sistem demokrasi sekarang. Anhar mempertanyakan apakah sistem demokrasi itu sudah memberikan cukup ruang bagi terciptanya revolusi mental atau belum.
BACA JUGA: Honorer K2 Berprestasi Dapat Afirmasi Pengangkatan CPNS
"Demokrasi yang kita anut sekarang lebih dekat kepada demokrasi barat tapi yang jeleknya. Mestinya, bangsa ini harus lebih dekat dengan demokrasi Pancasila," tegas Anhar. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Tak Penuhi Panggilan KPK, Ternyata Mantan Menag SDA di Sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komitmen Berantas Korupsi harus Dibarengi Mengkritisi Pimpinan KPK
Redaktur : Tim Redaksi