jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dinilai cukup berpeluang menjadi pesaing Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Pasalnya, tingkat kepercayaan masyarakat pada TNI sangat baik.
"Sekarang tantangannya bagaimana merebut tiket dari partai politik. Saya kira peluang Pak Gatot akan sangat dipengaruhi keputusan DPR tentang syarat pencalonan," ujar peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes kepada JPNN, Senin (29/5).
BACA JUGA: Inikah Tokoh yang Berpeluang Jadi Pesaing Jokowi pada Pilpres 2019?
Menurut Arya, jika dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyelenggaraan Pemilu diputuskan ambang batas pencalonan presiden 20 persen kursi atau 25 persen suara hasil pemilu, maka peluang Gatot akan cukup sulit.
Pasalnya, sejumlah partai besar kemungkinan telah memiliki calon masing-masing. Sebut Gerindra misalnya, kemungkinan bakal mengusung ketua umumnya Prabowo Subianto bersama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
BACA JUGA: Isu Primordialisme Diprediksi Muncul di Pilpres 2019, Sangat Berbahaya
Sementara Golkar kemungkinan bakal mengusung kembali Presiden Joko Widodo. Demikian juga dengan PDI Perjuangan dan NasDem, kemungkinan juga melakukan hal yang sama.
"Jadi Gatot hanya berharap pada partai kecil. Tapi kalau syarat itu diturunkan, mungkin manuvernya akan lebih mudah. Belum lagi ada HT (Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo), yang juga sepertinya tertarik untuk maju," pungkas Arya.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Pengamat Sebut Isu Primordialisme Bakal Warnai Pilkada dan Pilpres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejak 2004 Selalu Kalah, Kini Golkar Bersikap Realistis
Redaktur & Reporter : Ken Girsang