jpnn.com, CIREBON - Salah satu program unggulan Kemenpora, Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD) telah memasuki tahap evaluasi perdana.
Sejak masa pelatihan sampai masa pengukuhan ini, ternyata ada beberapa cerita dari para instruktur terkait tantangan di lapangan ketika dipercaya memberikan pengisian pelatihan terhadap 1.500 kader PMMD yang tersebar di 10 provinsi tersebut.
BACA JUGA: Blitar Jadi Saksi Terakhir KPN 2017 Kukuhkan Kebhinekaan
Salah satu yang mengungkapkan ceritanya adalah Varhan Azis. Dia menyebut ada tantangan tersendiri memang dalam memberikan materi, namun dia merasakan dalam memberikan materi tak terlalu sulit.
"Kalau dibilang, pesertanya relatif kooperatif, punya kapasitas yang baik. Mereka juga kan para sarjana. Jadi tak sulit dalam memberikan materi," ungkapnya, Sabtu (2/12).
BACA JUGA: Kader PMMD Mengikuti Pelatihan Tanggap Bencana di Blora
Soal tantangan, pria yang memiliki unlimited shop and store ini menyebut kebanyakan datang dari karakter setiap kader PMMD yang dilatih. Pasalnya, mereka berasal dari kabupaten berbeda-beda, sehingga memiliki latar belakang yang berbeda dan karakter daerah yang berbeda.
"Perlu usaha memang untuk menyatukan semangat dan korsanya, kedisiplinan, dan juga pemahaman terhadap tugas," ungkap dia.
BACA JUGA: PMMD Mulai Masuk Tahap Evaluasi Pelaporan
Beberapa peserta PMMD yang ditemui saat pengukuhan juga merasakan pelatihan yang diberikan cukup bermanfaat. Mereka merasa semakin percaya diri dan optimistis mampu menjalankan tugas yang dibebankan oleh Kemenpora kepada 1500 kader PMMD di lapangan.
"Dengan pelatihan yang diberikan dan bantuan instruktur, kami bisa mewujudkan target sebagai pemuda mandiri yang memiliki kapasitas dalam menelurkan ide-ide membangun desa," ujar Arif Sulaeman, kader PMMD asal Lampung. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpora Ajak Generasi Milenial Bijak Menggunakan Medsos
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad