Ini Tantangan UKM menurut Bos Bisnis Online

Senin, 01 Juni 2015 – 14:56 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Industri e-commerce Indonesia tidak akan bisa sukses dan berkembang jika tidak didukung oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM)  yang berkualitas.

Karena itu, CEO dan Co-Founder Bukalapak.com, Achmad Zaky, mengatakan, para pelaku e-commerce di Indonesia mempunyai kewajiban moral untuk membina dan meningkatkan kualitas para UKM tersebut.

BACA JUGA: Sriwijaya Air Group Siapkan 81 Ribu Kursi Tambahan saat Lebaran

"Beberapa ciri UKM berkualitas yang saya temui dalam bisnis online dari para pelapak Bukalapak selama ini antara lain adalah trustworthy (terpercaya), reliable (dapat diandalkan), mempunyai layanan yang bagus, punya daya kompetitif dan memberikan respon yang cepat kepada konsumen,” kata Zaky, dalam keterangan resminya, Senin (1/6).

Sebelumnya, tema yang sama disampaikan Achmad Zaky di acara UKM Indonesia – Scale Up!, yang diselenggarakan oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan didukung oleh para pelaku usaha e-commerce Indonesia di Jakarta, Sabtu pekan lalu.

BACA JUGA: Jokowi Diminta Lindungi Industri Tembakau Dalam Negeri

Achmad Zaky juga cerita pengalamannya saat berkunjung ke kantor Alibaba, sebagai e-commerce terbesar di dunia, di China. Dikatakan, industri e-commerce di sana sungguh luar biasa karena setiap orang sudah berbelanja online dan sudah terjadi pergeseran perilaku belanja dari offline menuju ke online.

Hasil pengamatannya,  para pelaku UKM yang bergabung di Alibaba juga luar biasa, jauh lebih profesional jika dibandingkan dengan para pelaku UKM di Indonesia. Jika ada pertanyaan dari konsumen, mereka akan memberikan respon yang sangat cepat, selain itu juga didukung pengiriman yang cepat, barang dipesan hari ini maka akan dikirim hari ini juga.

BACA JUGA: Moratorium Izin Tambang Batubara tak Ganggu Program 35ribu MW Listrik

"Mereka juga mempunyai standar pelayanan yang tinggi, jika ada kesalahan barang yang dikirim langsung diganti bahkan diberikan bonus-bonus tambahan atau kejutan sehingga konsumen puas dan akan berbelanja online lagi,” jelas Zaky.

Dijelaskan Zaky, berjualan online mempunyai nilai-nilai yang berbeda jika dibandingkan dengan berjualan offline. Penjual offline biasanya cenderung tidak akan mau untuk pindah ke online karena ada tuntutan tersendiri dalam dunia bisnis online.

Karena berjualan online harus real time, setiap hari bahkan setiap saat harus siap dari manapun juga jika ada konsumen yang membutuhkan barang. Kondisi inilah yang sebenarnya disukai konsumen dan menjadi keunggulan berjualan online.

“Tantangan yang ada di Indonesia saat ini adalah UKM mau berjualan secara online dan menerima bahwa dunia sudah berubah dimana akses untuk mendapatkan barang jauh lebih mudah. Selain itu UKM menerima bahwa bisnis online itu sangat kompetitif dan mereka harus siap untuk itu,” tegas Zaky.

Sementara, tantangan UKM ke depan adalah bagaimana supaya mereka bisa menjadi berkualitas, dengan memanfaatkan internet, mempunyai layanan bagus, lebihreliable dan bisa jauh lebih profesional dibandingkan sekarang.

Zaky optimistis, jika tantangan-tantangan tersebut dijalani dengan baik oleh para UKM maka Indonesia 5 tahun lagi bisa menyamai posisi China. Karena karakter orangnya yang mirip dan mempunyai daya beli yang mirip sehingga tinggal menunggu waktu saja Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari China.

Dia  juga berpesan bagi mereka yang saat ini masih menjadi karyawan atau bekerja di korporasi besar dan belum terjun di dunia bisnis online, ada satu hal yang bisa dilakukan untuk turut membesarkan dunia e-commerce Indonesia, yaitu berbelanja di UKM marketplace seperti Bukalapak.

"Berbelanja di UKM marketplace akan memberikanmultiplier effect yang luar biasa bagi para pelaku usaha e-commerce, terutama bagi mereka para UKM yang berjualan di marketplace, karena marketplace mempunyai konsep untuk lebih memberdayakan UKM,” ujarnya. (rl/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Data Penjualan Mobil yang Lagi Suram


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler