jpnn.com - JAKARTA – Bisnis penjualan mobil lagi suram. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) hanya berani memproyeksikan penjualan mobil hingga semester I 2015 mencapai 500.000 unit.
Itu berarti, terjadi penurunan penjualan sekitar 32 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 733.000 unit.
BACA JUGA: Wahai Pengusaha... Cairkan THR Dua Minggu sebelum Lebaran!
’’Proyeksi penjualan semester pertama dibuat dengan melihat pencapaian empat bulan pertama tahun ini yang tercatat turun 16 persen, hanya 364.000 unit. Dengan mempertimbangkan itu, kami perkirakan penjualan semester pertama kurang lebih 500.000 unit,’’ ujar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto, Minggu (31/5).
Menurut dia, pada semester I 2015, belum ada kebijakan pemerintah yang signifikan untuk mendongkrak penjualan mobil. Bahkan, momen puasa dan Idul Fitri pada Juni-Juli juga tidak bisa diandalkan untuk mendongkrak penjualan.
BACA JUGA: Wah, Para Penemu ATM Ternyata Punya Pengalaman Buruk di Bank
’’Pada Juni, biasanya banyak libur panjang anak sekolah. Penjualan akan sedikit terganggu kalau banyak libur,’’ tambahnya.
Jongki menyarankan agen pemegang merek (APM) lebih meningkatkan volume ekspor untuk mengatasi lesunya penjualan mobil. Saat ini kapasitas produksi mobil di dalam negeri sebesar 1,9 juta unit, sedangkan produksi untuk penjualan di dalam negeri diperkirakan hanya 1,1 juta unit. ’’Artinya, ada 700–800 ribu unit kapasitas idle yang bisa diekspor. Jadi, kita masih punya harapan,’’ tegasnya.
BACA JUGA: Dulu, Penemu ATM Menyebut Mesinnya hanya Dipakai PSK dan Penjudi
Sementara itu, meski pasar otomotif nasional sepi, Toyota berhasil menjual 30.053 unit pada April 2015, turun dibanding Maret sebanyak 31.801 unit. Namun, dari sisi pangsa pasar, terjadi kenaikan yang cukup signifikan.
’’Pangsa pasar Maret 32 persen, naik menjadi 36,8 persen pada April,’’ ujar Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Soeparno Djasmin.
Kontribusi pada peningkatan market share didorong dengan membaiknya kinerja sejumlah segmen. Segmen sedan, misalnya, membukukan pertumbuhan penjualan 22,3 persen, dari 1.007 unit pada Maret 2015 menjadi 1.232 unit pada April 2015.
Di segmen MPV, Toyota mengukuhkan posisinya sebagai market leader dengan total penjualan 16.243 unit. ’’Market share Toyota di segmen MPV dominan, sebesar 56,16 persen,’’ katanya.
Pria yang akrab dipanggil Abong itu menuturkan, setiap APM telah berupaya keras agar tidak terlalu dalam terkena dampak pelemahan ekonomi. Menurut Abong, pasar otomotif nasional masih berpotensi naik seiring upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendongkrak daya beli masyarakat.
’’Kita tetap akan meluncurkan produk-produk baru agar konsumen merasakan nilai tambah,’’ jelasnya. (wir/c17/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menilik Sejarah Mesin ATM yang Ditemukan Oleh Tiga Orang Ini
Redaktur : Tim Redaksi