Ini Taruhan Bagi Saya

Jumat, 16 Maret 2012 – 18:27 WIB
Foto: Dok.JPNN

GAGASAN pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) sudah dimulai pemerintah sejak 2003. Namun, hingga 2009, program itu tersendat-sendat. Begitu sukses diujicobakan di sejumlah daerah, Gamawan Fauzi pun nekat. Targetnya, hingga akhir 2012 harus sudah terekam 172 juta e-KTP. Jika tidak tercapai, Gamawan siap mundur sebagai mendagri.

"Jika saya mundur, ada 10 yang antre siap menggantikan saya. Tapi bukan soal itu. Ini soal tanggung jawab," ujar Gamawan, dalam berbagai kesempatan, kepada wartawan. Bahkan, kalimat siap mundur jika target tak tercapai, selalu dia sampaikan setiap kali mengunjungi lokasi layanan perekaman e-KTP di sejumlah daerah, termasuk di Medan, 12 Maret 2012.

Sebanyak 179 kabupaten/kota sudah mulai menjalankan program ini sejak 2011, dan ditenggat April 2012, ditargetkan terekam 68 juta e-KTP. Sisanya, 300 kabupaten/kota, menggarapnya tahun ini.

Berapa capaian hingga kini? Akankah tercapai target itu? Berikut penuturan Gamawan kepada wartawan di pressroom Kemendagri, pekan lalu dan juga saat kunjungan ke Medan.

Sekarang sudah terekam berapa e-KTP?
Sekitar 48 juta. Target hingga April 68 juta. Sehingga masih kurang 20 juta. Jadi, untuk mengejarnya harus 9 juta per bulan. Artinya, harus terekam 300 ribu per hari. Kemarin sudah bisa 300 ribu hingga 350 ribu per hari. Ini jangan sampai kendor.

Apa langkah yang dilakukan agar tidak kendor?
Kita bentuk tim pengwasan, yang akan segera kita turunkan ke daerah. Satu orang di setiap provinsi. Tim ini yang nantinya kasih tahu mana yang lambat. Kalau lambat, kepala daerahnya kita telpon, kita ingatkan. Kalau kurang 300 ribu per hari, merisaukan itu.

Untuk yang 300 kabupaten/kota bagaimana?
Untuk yang 2012, Maret jaringan sudah terpasang semua. Ya akhir Maret lah. Ada yang malah mulai kerja. Akhir Maret barang-barang juga sudah tersebar. April yang 300 kabupaten/kota sudah mulai kerja. Itu untuk yang 105 juta e-KTP. Ini harus kerja keras.

Kalau target tak tercapai Anda mundur?
Ya, ini sebuah taruhan bagi saya. Tapi sekali lagi, ini bukan soal jabatan. Ini soal tanggung jawab terhadap semua proyek besar, yang manfaatnya besar bagi bangsa ini. Kalau besok DPR minta DP4 (Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu), sudah siap kita. Tinggal ambil saja, mana yang di atas 17 tahun, srettt, keluar. Kalau soal pemilu, sudah siap karena akhir 2011 NIK sudah selesai. Tapi kan sesuai ketentuan, paling lambat April 2013 kita serahkan DP4 untuk pemilu 2014.

Artinya untuk pemilukada juga sudah tak ada masalah daftar pemilih?
Ya, coba perhatikan, hampir sudah tidak ada konflik soal jumlah pemilih karena setiap kabupaten/kota sudah punya DP4 itu. Kita siap memfasilitasi daerah yang masih memperdebatkan DP4.

Ini proyek prestius?
Ya, program ini sama dengan Jerman. Tapi Jerman perlu lima hingga enam tahun. Kita lebih hebat dari Jerman, dua tahun selesai. Mungkin karena bangsa ini bangsa pemberani. Dengan bambu runcing pun kita bisa merdeka, apalagi KTP. E-KTP ini manfaatnya banyak. Dengan NIK saja, kita sudah tahu berapa jumlah penduduk saat ini. Tapi dengan NIK masih bisa dipalsukan. Di sini nama Gamawan, besok di Jakarta namanya Fauzi. Bisa tak tercover. Nah, dengan e-KTP yang ada sidik jarinya, bisa ketahuan. Nah, dari 48 juta sudah direkam, ada 70 ribu yang mencoba ganda. Ketahuan meski pakai jenggot, ditambah tahi lalat, wajah diubah sedikit.

Nanti tak bisa lagi koruptor, teroris, lari ke luar negeri. Kalau ada penjahat, begitu sidik jarinya tertinggal, polisi minta sidik jari ke kemendagri, sidik jari siapa ini. Kalau ini jadi, kita sejajar dengan Jerman, di atas Malaysia, China.(sam/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Seolah-olah Saya Terpidana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler