Ini Tentang Dugaan Korupsi Pengadaan Bebek, Angkanya Menggiurkan

Rabu, 10 November 2021 – 19:01 WIB
Ditreskrimsus Polda Aceh Kombes Pol Sony Sanjaya (kiri). ANTARA/M Haris SA

jpnn.com, BANDA ACEH - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh mengembangkan kasus dugaan korupsi pengadaan bebek di Kabupaten Aceh Tenggara 2019.

Polda Aceh kini telah menahan tersangka kasus dugaan korupsi yang merugikan negara hingga Rp 4,2 miliar.

BACA JUGA: AHY Sampaikan Kabar Terbaru Kondisi Kesehatan SBY, Begini

Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh Kombes Pol Sony Sanjaya, tersangka yang ditahan berinisial YP.

Tersangka merupakan pelaksana pengadaan bebek.

BACA JUGA: MA Tolak Uji Formal AD ART PD, Begini Harapan AHY ke PTUN Jakarta

"Penahanan dilakukan selama 20 hari ke depan sampai berkas perkaranya dinyatakan P21 oleh pihak kejaksaan. Penahanan bisa diperpanjang," ujar Kombes Pol Sony Sanjaya, di Banda Aceh, Rabu (10/11).

Kombes Sony Sonjaya mengatakan tersangka YP berperan sebagai pelaksana lapangan pada pekerjaan pengadaan bebek pada Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara tahun anggaran 2019.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Soal Rencana Polri Rekrut Mantan Pegawai KPK

"Tersangka YP menggunakan perusahaan berinisial CV BD untuk pengadaan bebek tersebut. Kerugian negara yang ditimbulkan dalam perkara korupsi tersebut mencapai Rp 4,2 miliar," ucapnya.

Selain tersangka YP, penyidik Polda Aceh juga sudah menahan dua tersangka lainnya, yakni AS dan MH.

Mereka merupakan Kepala dan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara saat pengadaan bebek dilakukan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara pada 2019 mengalokasikan dana dengan jumlah mencapai Rp12,9 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK).

Anggaran bersumber dari dana alokasi umum (DAU) itu digunakan untuk pengadaan 84.459 ekor bebek petelur yang dibagikan kepada 194 kelompok ternak, masing-masing 500 ekor per kelompok.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler