jpnn.com, JAKARTA - Penghasilan dianggap sebagai kunci untuk lolos dalam pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Hal itu membuat banyak pihak cenderung mengonotasikan KPR hanya untuk generasi yang sudah mapan dalam pekerjaan.
BACA JUGA: Kredit KPR Tumbuh 12,5 Persen Triwulan II, Bank BJB Geber Penyaluran FLPP 2021
Tim Analisis Bank Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) NISP menyatakan tak banyak yang mengetahui bahwa kini sudah banyak beragam program KPR di perbankan yang ditujukan kepada anak muda, terutama generasi Z.
Apa saja yang perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan untuk mengajukan KPR bagi Generasi Z sehingga pengajuan lancar dan KPR tidak menjadi beban bulanan?
BACA JUGA: Penyaluran KPR FLPP Moncer, BTN Dapat Tambahan Kuota 18.500 Unit
1. Syarat pengajuan KPR
Syarat utama untuk memiliki KPR adalah memiliki kemampuan untuk membayar angsuran kreditnya, sehingga penghasilan baik dari penghasilan bekerja (gaji) atau hasil usaha menjadi perhatian utama dari bank pemberi KPR.
Lalu, bagaimana bank mengidentifikasi penghasilan kamu?
BACA JUGA: Suku Bunga KPR Turun, Indeks Harga Properti Stabil
Bank akan meminta bukti penghasilan dan rekening bank, bukti penghasilan bisa berupa slip gaji atau Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan dan kamu akan diminta untuk memberikan rekening bank selama tiga sampai enam bulan terakhir.
Fungsi dari rekening sangat penting untuk melakukan verifikasi penghasilan yang diterima, sehingga pastikan bahwa semua transaksi penghasilan kamu dilakukan melalui bank.
Selain penghasilan, bank juga memiliki kriteria tertentu untuk mendapatkan KPR, salah satunya adalah usia yang umumnya minimum pengajuan KPR adalah 21 tahun.
2. Dokumen pendukung
Kemudian, ada pula beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan seperti dokumen penghasilan, data-data pribadi dan pasangan (jika sudah menikah) untuk diberikan kepada pihak bank.
Beberapa dokumen tersebut yakni:
- Fotokopi kartu identitas, antara lain KTP
- Fotokopi NPWP
- Surat keterangan gaji atau slip gaji bulan terakhir atau Surat Identitas Usaha (khusus non karyawan)
- Fotokopi tabungan atau rekening koran tiga sampai enam bulan terakhir
- Fotokopi Surat Izin Praktek (khusus untuk yang mempunyai profesi tertentu, seperti dokter, notaris, dan lain-lain)
3. Pinjaman yang dimiliki
Biasanya, bank ataupun lembaga keuangan sering kali melakukan pengecekan dari kinerja pinjaman yang kamu miliki sebelumnya, untuk melihat pinjaman apa saja yang sudah dimiliki dan bagaimana kinerja pembayarannnya.
Nah, hal tersebut merupakan faktor penting kedua yang menjadi perhatian bank.
"Jadi, jangan pernah sepelekan tagihan kartu kredit atau pinjol yang kamu miliki karena keterlambatan pembayaran bisa jadi batu sandungan pengajuan KPR," tulis tim analisis.
4. Hitung penghasilan sendiri
Sebelum pengajuan ke bank, anda juga bisa menghitung sendiri berapa kemampuan pembayaran yang dimiliki.
Cara menghitung total kewajiban bulanan (semua pembayaran hutang tiap bulan termasuk cicilan bulanan KPR yang sedang diajukan) dibagi dengan penghasilan kotor.
"Jika hasilnya tidak lebih dari 35 persen, maka penghasilan yang kamu miliki saat ini dianggap cukup untuk membayar semua kewajiban utang termasuk cicilan KPR yang dimiliki," tulis Tim Analisis Bank Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) NISP. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia