jpnn.com - TIDAK sedikit perempuan takut menggunakan bra berkawat. Sebab beberapa kaum hawa percaya bra satu ini jadi pemicu kanker payudara. Namun, hal ini hanyalah mitos.
“Bukan bra berkawat yang memicu kanker payudara. Beberapa faktor pendorong mulai dari genetis hingga lingkungan justru yang jadi pemicu (kanker),” ujar dr Maya Milani SpKK dari RS Haji Darjad, Samarinda dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Senin (23/3).
BACA JUGA: Tips Atasi Stres Akibat Pekerjaan
Banyak perempuan kurang memerhatikan ukuran bra saat membelinya. Itu karena perempuan cenderung malu memilih bra saat membelinya. Tak sedikit pula yang membeli bra lebih kecil dari ukurannya. Karena bra lebih kecil dianggap bisa membuat payudara terkesan padat. Padahal bra kekecilan berisiko untuk kesehatan.
“Nah, bukan masalah berkawat atau tidak. Pemakaian bra sesuai ukuran yang harus diperhatikan,” ucap Maya.
BACA JUGA: Setelah Serangan Jantung, Wanita Lebih Stres Ketimbang Pria
Isu kawat bra tidak sehat timbul karena beberapa orang menganggap kawat menekan dan menghambat sistem kelenjar getah bening payudara. Sehingga mengakibatkan akumulasi racun di dalam tubuh dan memicu timbulnya kanker payudara. Faktanya, aliran limfatik dapat mengalir lancar tanpa terhambat, meskipun Anda menggunakan bra berkawat .
Maya menjelaskan, memakai bra ketat yang tidak sesuai ukuran akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Penekanan terlalu lama bisa membuat payudara terasa sakit.
BACA JUGA: Begini Cara Terbaik Hilangkan Rambut Yang tak Diinginkan
“Bra yang ketat bisa juga menyebabkan iritasi kulit. Gesekan bra yang terlalu ketat dapat menimbulkan goresan dan luka di kulit. Selain memakai ukuran yang pas ada baiknya menggunakan bra berbahan katun, poliester, atau linen yang menyerap keringat,” kata dia.
Sementara, selama hidup perempuan mengalami perubahan bentuk payudara berkali-kali. Mulai remaja, dewasa, hamil, hingga melahirkan. Ukuran bra yang salah selain tak nyaman juga membuat bentuk tubuh tak proporsional.
Menurut dr Maya Milani SpKK mengatakan, perempuan sebaiknya menggunakan bra menyesuaikan dengan kegiatan. Dia mencontohkan, saat berolahraga sebaiknya gunakan sport bra yang menyerap keringat.
“Untuk kegiatan sehari-hari cukup gunakan daily bra. Saya sarankan sebelum membeli lebih cermat memilih. Mulai dari ukuran, jenis, hingga bahan pembuat bra,” jelas Maya. Ini dilakukan untuk menghindari efek samping, utamanya masalah kulit.
Dia mengatakan, bra berkawat cocok digunakan untuk bentuk payudara besar. Tujuan penggunaan kawat, untuk menopang payudara. Jenis bra itu bisa membentuk agar lebih kencang. Bra dengan busa bisa dipakai pemilik payudara kecil untuk meningkatkan percaya diri.
Selain itu, Maya menyarankan agar tidak menggunakan bra saat tidur. Dia mengatakan, membebaskan payudara tanpa bra membuat jaringan lemak dan kelenjar payudara berelaksasi. Melepaskan bra saat tidur menyempurnakan tubuh saat istirahat total.
“Poin pentingnya adalah mengganti bra setiap hari. Usai mandi atau ketika bra terasa lembab. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dari keringat yang menempel di bra,” tegasnya.
Maya mengatakan. salah menggunakan bra memicu masalah kesehatan. Dia menyebut bila terlalu ketat, payudara akan tertekan. Akibatnya mulai dari menghalangi sirkulasi darah hingga iritasi.
Bra yang longgar pun membuat payudara menggantung karena kurang ditopang. Tak menutup kemungkinan, kata Maya, payudara yang tidak ditopang dengan baik akan menambah beban kerja tulang belakang. Dalam jangka panjang, jelas dia, bisa jadi menyebabkan tubuh membungkuk dan tidak proporsional.(*/roe/her/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Manfaat Hebat Diet 5:2, Mau Coba?
Redaktur : Tim Redaksi