jpnn.com, SUMATERA BARAT - Kondisi lembaga pemasyarakatan (LP) dan rumah tahanan (rutan) di Sumatera Barat betul-betul membutuhkan perhatian pemerintah.
Pasalnya, dari 22 jumlah Lapas dan Rutan di sana, sebanyak 14 di antaranya mengalami over kapasitas.
BACA JUGA: Lebaran, Pengunjung Lapas Capai 1600 Orang!
Hal itu pun dibenarkan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum HAM wilayah Sumbar, Sunar Agus.
Dia mengatakan jumlah warga binaan maupun tahanan saat ini totalnya mencapai 4.632 orang. Semua itu tersebar di 22 unit pelaksana teknis (UPT) baik LP, cabang LP maupun rutan di Sumbar.
BACA JUGA: 127 Tahanan Rutan Sialang Bungkuk Masih Buron
Dari angka itu, 14 di antaranya melebih kapasitas maksimal jumlah tahanan (selengkapnya lihat grafis, red).
Semestinya, kapasitas untuk 22 UPT tersebut maksimal hanya 3.109 tahanan. Namun ternyata, jumlah tahanan yang ada saat ini 4.632 orang.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Pengin Habib Rizieq Temani Ahok di Penjara
“Memang, kami tidak memungkiri terjadinya sejumlah permasalahan yang terjadi di UPT yang ada. Dan itu, bukan hanya di wilayah Sumbar namun juga menjadi permasalahan di wilayah hukum yang di Indonesia ini,” ucap Sunar Agus kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Kamis (28/9).
Sejumlah permasalahan seperti tahanan kabur, bentrok di dalam LP maupun rutan ditengarai akibat penguni yang melebihi kapasitas. Jumlah warga binaan tak sebanding dengan sumber daya manusia (SDM) yang melakukan pengamanan di UPT yang ada.
Di samping itu, kondisi infrastruktur LP maupun rutan banyak yang telah lama dan masih menggunakan sistem pengamanan yang belum berubah sesuai perkembangan zaman.
“Kami tentu tidak bisa menolak tahanan maupun warga binaan untuk masuk LP. Sementara, jumlah personel pengamanan tak ada penambahan. Sehingga, sejumlah permasalahan mungkin-mungkin saja terjadi,” ucapnya.
Meskipun saat ini sudah dilakukaan pembenahan, LP di sejumlah daerah seperti LP narkotika, LP perempuan dan anak belum dapat difungsikan secara maksimal.
“Arus pertumbuhan dan penghuni LP dan rutan terus meningkat. Satu bulan saja, ada rata-rata penambahan 200 orang. Sementara jumlah yang keluar tidak seimbang sehingga terjadi penumpukan,” jelas Sunar Agus.
Kondisi tersebut memang sangat mengerikan, namun pihaknya telah berupaya untuk memaksimal kondisi sesuai dengan SOP yang ada.
Diakuinya, hal yang wajar jika ada keinginan dari warga binaan dan tahanan untuk berupaya kabur dari LP. Mengingat kondisi kenyamanan yang tidak memungkinkan.
“Karena merasa tidak nyaman dan ingin segera lepas, mereka berupaya dengan segala cara untuk dapat segera keluar. Sementara kekuatan kami (petugas) tak sebanding,” ucapnya.
Terkait adanya pungutan di dalam LP dan rutan, diakui Sunar Agus pihaknya sama sekali belum mengetahui persis kondisi tersebut. Ia menegaskan akan menindak lanjuti permasalahan tersebut sembari terus berupaya melakukan pembenahan.
“Saya tegaskan, siapapun petugas yang bermain-main, tantangannya sangat berat hingga pemecatan, jadi jangan main-main. Di samping itu, Kemenkum HAM berupaya untuk melakulan pembanahan dengan melakukan penerimaan lebih dari 17 ribu calon pegawai negeri sipil (CPNS). Sumbar mendapatkan 300 petugas, dan tentunya besar harapan kami dapat mengurangi permasalahan yang terjadi,” harap Sunar.
Oleh sebab itu, sejumlah rutan maupun LP yang saat ini terbengkalai akan segera dioperasikan secara maksimal. Baik fasilitas maupun tenaga pengamanan.
“Lapas-lapas khusus yang disediakan saat ini akan kami maksimalkan sesuai dengan aturan Kementerian, sehingga penumpukan tahanan dapat dikurangi. Yang muaranya semakin berkurangnya masalah yang ada,” ujarnya.
Di samping itu, ia mengajak masyarakat untuk sadar dan taat hukum. “Tidak ada yang enak selain kebebasan, masyarakat juga proaktif untuk menaati hukum. Jangan melanggar, karena tidak ada yang diuntungkan jika banyak warga binaan di LP ini,” tukasnya. (cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Saber Pungli Turunkan Tim ke Rutan Sialang Bungkuk
Redaktur & Reporter : Budi