Ini Total Pemudik yang Tewas Kecelakaan Selama Ramadan dan Lebaran

Jumat, 08 Juli 2016 – 22:26 WIB
Ilustrasi pixabay.com

jpnn.com - JAMBI – Sepanjang pengamanan Ramadan dan lebaran tahun 2016, kecelakaan lalu lintas di Jambi masih tinggi. Tercatat sejak 30 Juni-6 Juli, terjadi 22 kasus laka lantas dengan jumlah korban 60 orang, 10 diantaranya meninggal dunia. Ini dikatakan Kepala Posko Operasi Ramadniya Polda Jambi, Kompol Martinus Gulo.

"10 korban meninggal dunia, 18 luka berat dan 32 mengalami luka ringan. Ini data dari Polres jajaran," ujar Kompol Martinus Gulo,  seperti dikutip dari Jambi Independent (Jawa Pos Group), Jumat (8/7).

BACA JUGA: Pengumuman! Tiket Kereta Api Ludes

Operasi terus berlangsung hingga arus balik. Dia menghimbau agar masyarakat mengutamakan keselamatan dengan mengikuti peraturan lalu lintas. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan dan mengurangi resiko kecelakaan dari kendaraan yang kita gunakan untuk melakukan perjalan.

“Jika dalam berkendara mengalami kelelahan sebaiknya untuk isirahat sejenak dibeberapa lokasi peristirahatan yang telah disediakan Polda Jambi,” katanya. Selain itu, lanjutnya, lakukan pengecekan kendaraan saat akan melakukan perjalanan, seperti ukuran tekanan ban, pengereman hingga keadaan mesin. “Sebaiknya dilakukan servis ringan di bengkel terdekat,” imbaunya.

BACA JUGA: Puncak Arus Balik di Daerah Ini Diprediksi 9-10 Juli

Sementara Polresta Jambi mencatat sepanjang tahun 2016, terjadi 193 kasus kecelakaan lalu lintas di Kota Jambi. Dari angka itu, terjadi peningkatan dibandingkan tahun lalu. Dari data yang dirangkum Satlantas Polresta Jambi, 10 orang meninggal dunia. Lalu 6 orang mengalami luka berat dan 327 orang luka ringan dengan kerugian material Rp 141 juta lebih.

Kapolresta Jambi Kombes Pol Bernad Sibarani melalui Kasat Lantas, Kompol Purwati Ningsih, mengatakan, dalam enam bulan tersebut, selama bulan Ramadan, dua orang meninggal dunia dari 31 kasus laka lantas. 

BACA JUGA: Libur Lebaran, Semua Hotel di Batam-Bintan Fully Booked

"Selama Ramadan dua orang mengalami luka berat dan 53 orang luka ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit," kata Purwati.

Sementara itu pada 2015, laka lantas yang terjadi hanya 112 kasus. Korban meninggal dunia lebih tinggi dibandingkan 2016, yakni 17 orang. Disusul 12 orang luka berat dan 148 orang mengalami luka ringan. Dengan total kerugian mencapai Rp 145 juta lebih.

"Kasus paling banyak terjadi pada Mei, yakni 26 kasus kecelakaan. Empat orang meninggal dunia, dua orang luka berat dan 28 orang luka ringan," tandasnya.(uri/ira/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Contohlah Kerukunan Umat Beragama di Sini, Adem Beneerrr


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler