Ini Upaya Kemenkes Menghadapi Potensi Lonjakan Pasien COVID-19

Minggu, 22 November 2020 – 19:35 WIB
Ilustrasi pasien corona dirawat di rumah sakit. Foto: ReutersFlavio Loscalzo/pri/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Abdul Kadir mengatakan, pihaknya melakukan upaya antisipasi terkait lonjakan pasien positif COVID-19.

Misalnya, kata dia, Kemenkes memerintahkan setiap rumah sakit untuk menambah tempat tidur perawatan pasien COVID-19.

BACA JUGA: Survei Kemenkes: Mayoritas Masyarakat Menerima Vaksin COVID-19

"Bilamana terjadi kenaikan 50 sampai 100 persen, Kemenkes sudah memerintahkan rumah sakit untuk melakukan penataan tempat tidur dengan menambah kapasitas ruang perawatan COVID-19," kata Abdul Kadir dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Minggu (22/11).

Namun dia menjelaskan, ruang perawatan pasien positif COVID-19 di rumah sakit baru terpakai 50 persen. Jika lonjakan pasien positif tidak lebih dari 50 persen, penambahan kasur tidur perawatan tidak diperlukan.

BACA JUGA: Ada Lonjakan Jumlah Kasus Covid-19, Ganjar Langsung Tambah Kamar Isolasi dan ICU di RSUD

"Bilamana terjadi kenaikan pasien sampai 50 persen, rumah sakit itu bisa menampung. Oleh karena itu, sampai saat ini ketersediaan ruangan di rumah sakit masih 50 persen," beber dia.

Selain tempat tidur, lanjut Abdul Kadir, Kemenkes memerintahkan setiap rumah sakit untuk menambah ruang isolasi dan ICU. Kemenkes juga menjamin obat tetap cukup atas potensi lonjakan pasien positif COVID-19 

BACA JUGA: Anies Sebut Belum Ada Lonjakan Kasus Covid-19 di DKI Pascalibur Panjang

"Ketersediaan obat mencukupi. Demikian juga ketersediaan peralatan kesehatan," beber dia.

Sebagai informasi, bermunculan klaster penularan COVID-19 setelah rentetan acara yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab setelah tiba di Indonesia pada 10 November 2020.

Hal itu diketahui setelah jajaran Kemenkes melakukan pelacakan secara masif dari acara yang dihadiri Habib Rizieq.

Mengacu data Kemenkes hingga 19 November, sebanyak 50 kasus pasien positif COVID-19 teridentifikasi setelah acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan, pada 13 November 2020. Habib Rizieq diketahui turut hadir pada acara itu.

"Ditemukan di Tebet total 50 kasus positif," kata Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Muhammad Budi Hidayat dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Minggu ini.

Sementara itu, sebanyak 30 kasus positif COVID-19 teridentifikasi setelah acara pernikahan putri Habib Rizieq dan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November 2020.

"Di Petamburan sebanyak 30 kasus dan di Megamendung terdapat 15 sedang menunggu hasil pemeriksaan," beber Budi. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler