jpnn.com, JAKARTA - Kritik keras anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan saat rapat dengar pendapat soal kasus penipuan umrah, Rabu (28/3) lalu masih jadi omongan.
Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta, Husny Mubarok Amir menilai, kata-kata keras Arteria itu jangan sampai mengaburkan substansi dari kritik yang dia lemparkan.
BACA JUGA: MUI Sindir Politikus Penyebut Kemenag Bangsat seperti Preman
"Pihak-pihak yang harusnya bertanggung jawab jangan lepas tangan. Terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jemaah. Wajar dia marah ketika melihat dana umat Islam yang niatnya untuk umrah justru dirampok dan diselewengkan. Soal itu pun Arteria sudah minta maaf," ujar Husny.
Dia menilai, pihak-pihak yang bertanggung jawab, melihat kemarahan Arteria Dahlan tersebut sebagai pemacu bahwa siapa pun yang menipu umat Islam harus dihukum berat.
BACA JUGA: Arteria Sebut Kemenag Bangsat demi Bela Korban First Travel
"Lihat tangisan ibu-ibu yang menjadi korban dan sebagian besar masyarakat biasa, maka kalau mau pada posisi membela mereka, kata-kata b*ngs*t mungkin tidak cukup," kata Husny.
Menurut pria yang juga Koordinator Forum Silatutahim Takmir Masjid Jakarta ini, Arteria tidak pantas untuk dihakimi karena mengkritik atau marah terhadap penipuan yang menjadikan umat Islam sebagai korbannya.
BACA JUGA: Bang Junimart Bela Arteria Dahlan soal Kemenag Bangsat
"Jemaah yang sudah jadi korban ibarat jatuh tertimpa tangga, karena saat ada anggota DPR membela justru dihakimi dengan alasan bahasa. Seharusnya kritik ini menjadi momentum untuk membongkar permasalahan, ambil hikmahnya agar ke depan tidak ada lagi jemaah, umat Islam, yang menjadi korban. Kasihan para jamaah yang niatnya beribadah justru ditipu," pungkas Husny. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FPDIP Tak Bisa Paksa Arteria Dahlan Minta Maaf
Redaktur : Tim Redaksi