Ini yang Paling Ditakutkan Anies Baswedan jika Covid-19 Tidak Segera Dikendalikan

Minggu, 13 September 2020 – 21:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat konferensi pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (9/9) malam. Foto: tangkapan layar Facebook Pemprov DKI Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembatasan sosial berskala besar (psbb) yang akan diterapkan besok, Senin (14/9) memang perlu dilakukan.

Sebab, dengan PSBB bisa mengendalikan pergerakan penambahan kasus covid-19 di Jakarta.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anies Baswedan Kok Diserbu Kabinet Jokowi, Seandainya Lockdown 6 Bulan Lalu, Aturan Baru BKN untuk PNS

"Kami merasa perlu untuk melakukan penetapan agar pergerakan pertambahan kasus di Jakarta bisa terkendali," ungkap Anies dalam keterangan pers di Balai Kota, Jakarta, Minggu 13/9).

Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan jika tidak bisa dikendalikan maka dampak ekonomi sosial budaya akan menjadi sangat besar.

BACA JUGA: Anies Baswedan: Tidak Boleh Lebih dari 5 Orang

"Ini sebabnya kita melakukan formulasi yang berbeda dibandingkan dengan masa pra formulasi," katanya. Anies mengatakan pihaknya memerlukan waktu ekstra untuk merencanakan semua itu.

"Alhamdulillah bisa kami sampaikan sama-sama kami garis bawahi di sini di Jakarta kegiatan yang dilakukan secara masif," ungkapnya.

BACA JUGA: PSBB Jakarta Mulai Besok, Simak Penjelasan Anies Baswedan

Dia menambahkan kebijakannya adalah mendeteksi kasus-kasus positif konflik seawal mungkin.

Dengan demikian, kata dia, warga yang positif covid-19 bisa melakukan isolasi sehingga tidak sampai menularkan pada yang lain.

Di sisi lain, lanjut Anies, bila yang terpapar memiliki komorbid atau lanjut usia. Mereka bisa diisolasikan di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di seluruh Indonesia.

"Mereka yang memiliki penyakit bawaan. Bisa melakukan isolasi di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di seluruh Indonesia," ujar Anies.

Dia menambahkan saat ini tes fisik sudah dilakukan sebanyak 1,49 juta di Indonesia. Sementara untuk wilayah DKI Jakarta 732.000 lebih dari seluruh jumlah orang di Indonesia.

Masifnya tes itu, kata dia, dalam rangka menyelamatkan nyawa warga Jakarta.

"Beberapa hari terakhir kita menyaksikan angka kematian yang terus mengalami peningkatan," ungkap Anies.

Menurut angkat statistik, sambungnya, persentase yang meninggal mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan masih testing. Anies berharap bisa lebih banyak menyelamatkan warga di Jakarta.

"Karena itulah tugas utama kita jadi kalau dihitung dengan standar yang diharuskan di di Jakarta ini sudah dilakukan pengetesan lebih dari 4 kali lipat standar," ungkapnya.

Anies memastikan akan terus meningkatkan masif testing.

Bahkan, untuk dua pekan kedepan khusus testing akan dilakukan peningkatan. (mcr3/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler