Ini yang terjadi jika Kehilangan Berat Badan Terlalu Cepat

Rabu, 13 Desember 2017 – 22:08 WIB
Berat Badan. ILUSTRASI. FOTO: Laman Health

jpnn.com - Jika Anda memulai rencana diet yang ekstrem, kalian mungkin menganggap tubuh bisa menerimanya.

Menurut NYC Surgical Associates, Christopher Hollingsworth, MD diet berlebihan justru bisa menempatkan pada risiko beberapa masalah.

BACA JUGA: Hebat! Dalam 10 Hari, Berat Badan Olla Ramlan Turun 12 Kilo

"Begitu Anda kehilangan lebih dari 10 persen berat tubuh dalam waktu tiga bulan, kemungkinan besar Anda akan mengalami masalah yang signifikan," jelas Hollingsworth.

Hollingsworth mengatakan penting untuk diingat bahwa tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua orang untuk menentukan jumlah kg tertentu karena setiap orang berbeda.

BACA JUGA: 4 Tanda Tubuh Anda Kurang Serat

Misalnya, ketika menjaga persentase berat badan dalam pikiran, kisaran penurunan berat badan yang sehat akan lebih besar untuk individu yang kelebihan berat badan daripada orang yang tidak dianggap kelebihan berat badan.

Hollingsworth juga percaya bahwa melihat penurunan berat badan mingguan tidak selalu merupakan indikator terbaik, karena itulah dia berfokus pada jeda tiga bulan.

BACA JUGA: 5 Penyebab Berat Badan Bertambah

"Saat menjalankan defisit kalori untuk menurunkan berat badan, tren rata-rata Anda selama sebulan adalah penting, namun menargetkan sasaran mingguan tidaklah tepat," tambah Hollingsworth.

Menurut Dr.Hollingsworth, ada banyak efek samping yang bisa terjadi saat Anda menurunkan terlalu banyak berat badan dalam waktu singkat. Anda mungkin mengalami konstipasi, diare, mual atau sakit perut.

"Usus Anda terbiasa menangani berbagai jenis dan jumlah makanan, jadi menjalani masa penyesuaian awal sangatlah penting," katanya.

Terlebih lagi, Anda mungkin juga mengalami sakit kepala dan perubahan suasana hati.

"Sakit kepala berasal dari defisit kalori yang berkepanjangan, saat tubuh Anda beralih ke bentuk metabolisme yang berbeda saat Anda sedang berpuasa atau mengalami gangguan diet," kata Hollingsworth.

Menurutnya, tubuh mulai mengoksidasi lemak bahkan menghancurkan otot untuk mengubah sumber energi ini menjadi bentuk energi yang bisa digunakan yang disebut badan keton.

Selama periode di mana tubuh Anda beralih dari penggunaan glukosa ke tubuh keton, ia secara transien menggunakan bentuk lain dari energi tersimpan yang disebut glikogen, yang baik untuk memenuhi kebutuhan energi jangka pendek.

Namun begitu glikogen habis, tingkat insulin dan adrenalin Anda berfluktuasi dan otak Anda kelaparan dalam waktu singkat.

Bila ini terjadi, Anda bisa dengan mudah mengalami sakit kepala atau mood berubah karena efek samping yang buruk akibat perubahan hormon.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dampak Buruk Diet Ketat untuk Turunkan Berat Badan


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler