Ini yang Terjadi Jika Remaja Kurang Gizi

Sabtu, 02 Oktober 2021 – 21:16 WIB
Remaja yang kekurangan gizi dapat berakibat fatal. Ilustrasi pepaya untuk asupan gizi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kurang gizi dalam jangka waktu panjang tidak hanya berbahaya bagi anak, tetapi juga remaja.

Remaja perempuan yang kurang gizi kemungkinan bisa melahirkan anak dengan IQ lebih rendah.

BACA JUGA: Ahli Gizi Ungkap Peranan Remaja Mencegah Stunting

"IQ-nya bisa lebih rendah (10 poin). Ketika anak ini sekolah dia punya kognitif yang lemah," kata pakar nutrisi dari Universitas Indonesia, Dr Rita Ramayulis, DCN, MKes di Jakarta, Sabtu (2/10).

Selain itu, pertumbuhan massa tubuh anak dari remaja perempuan yang kurang gizi akan rendah, lalu menyebabkan kekebalan kapasitas kerjanya menurun.

BACA JUGA: Saran Ahli Gizi Agar Mudah Membatasi Asupan Garam

Akibatnya anak tersebut kelak tidak bisa produktif, mudah lelah, memiliki keterbatasan gerak dan lainnya.

Ketua Indonesia Sport Nutricionist Association (ISNA) itu mengatakan diikuti keadaan metabolik yang mengarah pada penyakit tidak menular (PTM) salah satunya diabetes.

BACA JUGA: Danone Gelar Edukasi Gizi Lewat Program Isi Piringku di Jakarta Timur

"Kalau remaja tidak segera berubah dia akan melahirkan generasi stunting. Lalu generasi stunting itu mudah sekali mengalami gangguan metabolik, terkena diabetes lebih awal," tutur Rita.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan kembang sejak usia 1.000 hari pertama kelahiran (HPK).

Kondisi ini umumnya terdiagnosis pada saat anak berusia dua tahun yakni saat 70 persen otaknya sedang berkembang.

"Potensi stunting sebenarnya bisa dilihat perjalanan 1.000 hari pertama anak, salah satunya bila dia lahir dengan berat rendah (bblr)," bebernya.

Menurut Rita, sebetulnya, dalam kondisi tersebut pemantauan seperti panjang badan dan berat badannya dilakukan setiap pekan.

Oleh karena itu, masalah gizi remaja harus diubah melalui penerapan gaya hidup sehat termasuk asupan makanan bergizi seimbang.

"Jadi, kalau remaja berada dalam status gizi baik, berarti ketika suatu saat dia menjadi ibu, dia dalam kondisi tidak malnutrisi. Kapanpun dia akan hamil, zat gizi di dalam tubuhnya sudah siap untuk diteruskan ke janinnya," kata dia.

Rita menekankan makanan bergizi seimbang tak mesti mahal. Sederet makanan yang relatif ramah di kantong semisal daun katuk, kangkung, ikan kembung, tempe, buah-buahan seperti pepaya bisa menjadi pilihan.

Namun, tetap harus memperhatikan pengolahan yang tepat.

"Sayur tidak mesti mahal-mahal, kangkung jauh lebih bagus asal pengolahan tepat. Bahkan oncom pun karena kandungan gizi luar biasa," ungkap Dr Rita. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler