jpnn.com - Dr. Alvin Nursalim, Sp.PD dari KlikDokter menjelaskan kondisi otak yang kekurangan oksigen bersifat luas.
Ketika jantung bermasalah, kinerjanya dalam memompa darah juga tidak akan maksimal. Darah merah membawa suplai oksigen. Apabila pendistribusiannya mendapat hambatan, otomatis banyak bagian tubuh yang tidak mendapatkan asupan oksigen cukup, termasuk otak.
BACA JUGA: Desa Ini Dikenal Sebagai Penghasil Ikan Asin dan Otak-otak
Efek yang ditimbulkan pada tubuh saat otak kekurangan oksigen
Ketika seseorang mengalami kekurangan oksigen, dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter mengatakan, ada sejumlah gejala fisik yang dapat dirasakan oleh penderitanya, yaitu:
BACA JUGA: Sering Begadang Bikin Otak Jadi Lemot?
- Badan mudah lelah dan selalu lemas
- Mudah mengantuk sekalipun tidurnya cukup
- Susah konsentrasi dan agak linglung
- Pusing
Pada kondisi yang cukup parah, kekurangan oksigen juga dapat menyebabkan:
- Wajah pucat kebiruan
- Pusing atau sakit kepala yang cukup hebat
- Sesak napas
- Hingga kehilangan kesadaran
Menurut dr. Theresia, depresi dan kekurangan oksigen di otak memiliki hubungan yang tidak langsung.
“Seorang yang depresi biasanya akan mengalami gangguan tidur dan gangguan makan. Nah, karena sulit tidur itulah, keesokan harinya penderitanya akan mengalami sakit kepala,” tuturnya.
“Sementara, gangguan makan membuat tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, terutama zat besi. Alhasil, anemia atau kekurangan sel darah merah pun terjadi,” kata dr. Theresia.
Kalau anemia sudah terjadi, maka perjalanan darah untuk membawa pasokan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak, juga akan terganggu. Ujung-ujungnya, gejala fisik di atas pun dialami. Semuanya dapat bertambah parah apabila orang tersebut juga memiliki masalah tekanan darah rendah.
Tubuh kekurangan oksigen seperti yang dialami Nunung dapat disebabkan oleh banyak hal. Jika itu terjadi, tubuh akan lemas dan sering pusing. Pada kasus yang cukup parah, penderita bisa mengalami sesak napas, kulit pucat, hingga hilang kesadaran. Agar kesadaran tetap terjaga dan kondisi membaik, penderita harus mendapatkan penanganan dari dokter.(HNS/RH/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy