jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menduga aksi demonstrasi untuk Anies - Sandi yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku dari Front Aksi Mahasiswa Jakarta Raya (FAM Jaya) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/4), diduga didalangi mafia proyek.
Apalagi belakangan terungkap aksi demonstrasi tersebut melibatkan anak di bawah umur yang mengaku dibayar Rp 40 ribu, untuk mendemo Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
BACA JUGA: Libatkan Bocah, Koordinator Demo Anies - Sandi Harus Dihukum
"Sudah banyak para mafia-mafia proyek di DKI Jakarta yang gerah dengan kebijakan Anies - Sandi yang makin hari lebih baik dan pro masyarakat. Jadi wajar saja akhirnya pakai nama gerakan mahasiswa untuk melakukan demo," ucap Arief.
Sialnya, lanjut aktivis buruh ini, organ mahasiswa yang mendemo Anies ternyata orang-orang bayaran. Dia justru khawatir aksi semacam itu akan merusak citra mahasiswa.
BACA JUGA: Demo Sorot Kinerja Anies, Mau Nyapres Lo Bro?
"Jangan-jangan itu bukan mahasiswa kali ya, mahasiswa jadi-jadian hingga nyewa anak-anak di bawah umur yang harusnya masih harus ada di sekolahan," sebut Arief.
Pihaknya tidak melarang adanya aksi demonstrasi, termasuk dalam skala besar sekali pun, asalkan tujuannya untuk perbaikan kinerja pemerintahan Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies - Sandi.
"Tapi inikan aksi bayaran. Jadi justru merusak demokrasi dan khususnya nama mahasiswa. Seharusnya yang didemo Pemerintah Joko Widodo yang sudah banyak membuat harga-harga bahan pokok naik," pungkas dia. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Demonstran Sebut Realisasi Janji Anies - Sandi Nol Besar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cikajang 60 ASA Center Tetap Solid Kawal Anies-Sandi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam