Inikah Musim yang Tepat Melengserkan Mercedes?

Kamis, 23 Maret 2017 – 16:36 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com, MELBOURNE - Penantian panjang penggila kebut-kebutan Jet Darat berakhir sudah. Musim Formula 1 2017 akan dibuka dengan seri perdana GP Australia akhir pekan ini.

Harapan datangnya penantang kuat bagi Mercedes segera dibuktikan di Sirkuit Melbourne Park. Setelah tiga musim mendominasi Formula 1, baik untuk juara pembalap dan konstruktor, tahun ini adalah waktu yang tepat bagi Ferrari dan Red Bull untuk menjungkalkan Mercedes.

BACA JUGA: Sean Galael jadi Test Driver Tim F1

Regulasi teknis yang membuat perubahan besar pada aerodinamika mobil menjadi faktor yang disebut-sebut akan mengubah peta persaingan di grid F1.

Delapan hari uji coba pra musim di Barcelona sedikit menjawab sinyal tersebut. Ferrari bukan hanya lebih cepat dari Mercedes, baik dalam catatan waktu satu lap dan long run, tapi juga memiliki mesin dengan tingkat ketahanan terbaik. Selama era dominasinya di F1 tiga tahun terakhir, Mercedes sebenarnya “hanya” bergantung pada ketangguhan mesin. Sedangkan tim-tim seperti Red Bull, McLaren, dan Ferrari memiliki chassis yang kabarnya lebih baik dari Mercedes.

BACA JUGA: Ferrari Impresif di Uji Coba Perdana

Selama tiga tahun terakhir, pabrikan-pabrikan mesin F1 secara perlahan tapi pasti berhasil mengepras defisit power yang selama ini tertinggal dari Mercedes. Renault mengklaim kini jaraknya dengan Mercedes di bawah setengah detik per lap. Sementara Ferrari, dari hasil uji coba pra musim, diperkirakan sudah terlihat lebih cepat dari Mercedes atau paling tidak menyetarai,

Dari sisi line up pembalap Ferrari juga lebih kuat ketimbang Mercedes. Keputusan pensiun dari juara dunia tahun lalu Nico Rosberg, tak bisa dimungkiri adalah kehilangan besar bagi Mercedes. Sedangkan di kubu Ferrari, dengan mobil yang lebih cepat, cengkeraman ban sangat kuat, dan F-Force lebih besar, pembalap-pembalap senior seperti Kimi Raikkonen seperti menemukan “mainan kesayangannya” kembali.

BACA JUGA: Hamilton Ogah Berbagi Data dengan Teman Satu Tim

Fakta tersebut sudah tampak sepanjang uji coba pra musim lalu dimana Raikkonen sukses menjadi pembalap tercepat dan satu-satunya pilot F1 yang mampu menjebol tembok kisaran waktu lap 1 menit 18 detik. Bersinarnya kembali pembalap-pembala “tua” di atas mobil generasi terbaru ini juga tampak pada pembalap Williams Felipe Massa. Pengalaman pernah mengendarai mobil bermesin V10 atau bahkan V12 di masa lalu sangat berguna bagi mereka.

Mantan Kepala Mekanik Ferrari Toni Cuquerella yang pensiun pada musim lalu dan kini menjadi komentator F1 di sebuah TV Spanyol mengungkapkan bahwa skuat Italia mengeluarkan dana seratusan juta euro demi menaklukkan Mercedes tahun ini.

''Yang sudah tampak nyata adalah mereka (Ferrari) membuat kemajuan signifikan. Kami sedang berbicara tentang suntikan dana ratusan juta euro untuk membangun infrastruktur yang memungkinan Ferrari menguji coba banyak suku cadang baru di hampir seluruh bagian mobil,'' ungkapnya seperti dilansir This Is F1.

Kontributor Jawa Pos Bobby Arifin yang sejak kemarin sudah berada di Melbourne Park untuk meliput seri pembuka menyaksikan betapa wajah Bos Tim Ferrari F1 Maurizio Arrivabene dihiasi rona optimisme. Arrivabene, yang tahun lalu menjadi sansak penahan kritik bertubi-tubi dari berbagai pihak lantaran kegagalan Ferrari bersaing dengan Mercedes, dan bahkan Red Bull komentar miring, sangat antusias menerima wartawan di hospitality Ferrari.

Padahal kemarin baru hari Rabu, dan biasanya wawancara resmi dimulai Kamis, hari ini. Banyak pengamat, termasuk legenda F1 David Coulthard dan Max Webber memprediksi bahwa persaingan perebut gelar juara dunia tahun ini akan terjadi antara Lewis Hamilton, Sebastian Vettel, dan duo Red Bull Daniel Ricciardo serta Max Verstappen.

Sementara pengganti Rosberg di Mercedes, Valtteri Bottas masih perlu banyak pembuktian. ''Bottas, aku tidak yakin dia siap untuk perebutan gelar juara,'' ucap Webber dilansir Daily Mail.

Sedangkan Coulthard menyebut, fakta bahwa sebelum Rosberg pensiun, Bottas berada di Williams sementara Hamilton di Mercedes adalah bukti perbedaan kualitas di antara keduanya. ''Tapi mungkin Bottas bisa tiba-tiba akan menjadi pembalap hebat di atas mobil terbaik di F1 saat ini,'' tandasnya.

Selain Mercedes, Ferrari, dan Red Bull, tim yang diprediksi akan membuat kejutan di seri pembuka adalah Williams. Skuat , sarat pengalaman, bermodal sembilan gelar juara dunia konstruktor. Pembalap Paling gaek dan pembalap paling junior jadi pilihan Williams. Diperkuat darah baru Paddy Lowe, mantan direktur teknis Mercedes, yang tentu mengerti betul seluk beluk mesin pabrikan asal Jerman itu.

Belum lagi Williams mendapatkan suntikan dana besar musim ini setelah mendapatkan gelontoran dana dari Mercedes setelah melepas Bottas. Plus sokongan dana dari ayah Lance Stroll, Lawrence Stroll, debutan pembalap F1 yang datang ke Williams tahun ini sebagai pay driver.

Yang juga patut ditunggu adalah penampilan McLaren setelah melakoni masa super sulit sepanjang uji coba pra musim. Mesin Honda yang dicangkokkan ke chassis MCL32 jauh dari kata kompetitif. Sang bintang Fernando Alonso menyatakan, Honda adalah satu-satunya masalah bagi McLaren saat ini. Mesin pabrikan Jepang itu bukan cuma bermasalah dengan ketahanan (reliability) tapi juga tak punya power cukup untuk mengejar para rival.

Honda berjanji akan membawa upgrade besar ke Melbourne demi mengejar ketertinggalan saat uji coba pra musim. Tapi apakah waktu dua minggu cukup? Sepertinya mustahil. (cak/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rio Haryanto Terancam Mental dari Formula 1


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler