jpnn.com - JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) memetakan ada delapan wilayah yang harus diantisipasi saat penyelenggaraan Pemilu 2014. Wilayah ini sangat rawan saat pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu 2014.
"IPW memperkirakan setidaknya ada delapan daerah rawan yang perlu diantisipasi Polri. Yakni ibu kota Jakarta, Aceh, Sumsel, Yogyakarta, NTB, Sulteng, Maluku, dan Papua," kata Presidium IPW Neta S Pane Selasa (8/4).
BACA JUGA: Nyoblos di Surabaya, Dahlan Pastikan Tak Golput
Neta menjelaskan delapan daerah yang dikategorikan rawan karena mengacu pada situasi menjelang Pemilu 2014. Yakni dari Februari hingga awal April dengan terjadinya 16 kasus kekerasan di berbagai tempat.
Seperti di Aceh ada 11 kasus, yang terdiri dari penembakan, pembakaran, pelemparan granat dan pengeroyokan. Kemudian Yogyakarta ada dua kasus yakni pelemparan bom molotov dan perkelahian massa kampanye.
BACA JUGA: Nama Staf Presiden Disebut dalam Sidang Kasus Sapi
Kemudian, di Papua terjadi penembakan polIsi dan TNI. Sedangkan Sumsel pembakaran kantor bupati dan di NTB pembakaran gedung KPUD yang berakibat empat orang tewas dan delapan luka.
"Berbagai konflik yang terjadi ini menjadi potensi ancaman bagi situasi kamtibmas di sepanjang proses Pemilu 2014. Untuk itu Mabes Polri perlu mencermati delapan daerah tersebut," bebernya.
BACA JUGA: KPK Klarifikasi Sekretaris MA Terkait ââ¬Å½Pemberian iPod
IPW menilai terjadinya konflik di delapan daerah itu tak terlepas dari keteledoran pimpinan kepolisian di daerah tersebut, yang tidak mencermati dan tidak melakukan deteksi dini maupun antisipasi dini secara maksimal.
"Untuk itu setelah proses Pemilu 2014 selesai, Kapolri perlu mengevaluasi dan mengganti para Kapolda dan Kapolres yang gagal menjaga situasi kamtibmas di wilayahnya," pungkas Neta. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden SBY Resmikan RS Pekerja KBN
Redaktur : Tim Redaksi