Inilah 8 Pintu Masuk ke Jatim yang Dijaga Ketat, Ada Satu Paling Ramai

Senin, 27 April 2020 – 06:20 WIB
Gubernur Jatim Khofifah, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, di titik pintu keluar tol Ngawi, Minggu (26/4/2020). Foto: ANTARA/Louis Rika/It

jpnn.com, NGAWI - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memantau arus mudik dari daerah Jabodetabek yang merupakan zona merah penyebaran virus corona COVID-19, di jalur tol Ngawi, Minggu (26/4).

Langkah ini sebagai tindak lanjut kebijakan pemerintah tentang larangan mudik.

BACA JUGA: Di Daerah Ini Saja, 161 Perusahaan Megap-megap, Ribuan Pekerja Disuruh di Rumah

"Terdapat delapan penyekatan untuk masuk wilayah Jawa Timur, salah satunya adalah check point di Ngawi ini. Sesuai laporan dari Dinas Perhubungan Jawa Timur, ini merupakan titik masuk Jatim yang paling ramai," ujar Gubernur Khofifah di sela kegiatan pengecekan di titik pintu keluar tol Ngawi, Minggu.

Khofifah mengatakan, berdasarkan laporan dari Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, sejak larangan mudik berlaku, telah ada sebanyak 1.170 kendaraan yang melintas di delapan titik penyekatan atau check point untuk masuk wilayah Jawa Timur.

BACA JUGA: SE Kepala BKN Wajib Diketahui PNS dan PPPK, 3 Kategori Sanksi

Kendaraan-kendaraan tersebut diminta untuk putar balik ke daerah asal.

"Dari sebanyak 1.170 kendaraan tersebut, sekitar 550 unit kendaraan di antaranya dari check point Ngawi. Artinya di Ngawi ini menjadi pintu masuk utama Jatim yang sangat strategis," kata dia.

BACA JUGA: Tokoh-tokoh Kunci di Lingkar Kekuasaan Kim Jong-un, Putra Tertua Usia 10 Tahun

Pihaknya meminta kesadaran para pemudik untuk melakukan putar balik ke daerah asalnya demi memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Ada hal-hal yang dikecualikan dan tidak dikecualikan terkait larangan mudik. Yang termasuk dikecualikan misalnya angkutan urusan logistik, urusan telekomunikasi, dan kesehatan. Sedangkan yang tidak termasuk dikecualikan, maka diminta untuk melakukan putar balik," katanya.

Selain diminta putar balik, selama pemeriksaan petugas di titik check point, pemudik juga dimintai keterangan tentang daerah asal, kartu identitas hingga tes kesehatan. Pemudik juga diperiksa suhu tubuhnya dan diberi tanda kartu berupa orang dengan risiko (ODR).

Seperti diketahui, aparat gabungan melakukan penyekatan pada delapan titik pintu masuk wilayah Jawa Timur untuk mencegah gelombang arus mudik dari daerah Jabodetabek, yang merupakan zona merah penyebaran COVID-19.

Penyekatan juga bagian dari larangan mudik yang berlaku 24 April 2020 hingga 31 Mei 2020.

Adapun penyekatan dilakukan aparat gabungan dari Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya.

Delapan titik yang dijaga ketat tersebut meliputi perbatasan Tuban, Bojonegoro-Cepu, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur biasa, Ngawi-Mantingan-Sragen jalur tol, Magetan-Sarangan-Karanganyar, Ponorogo-Wonogiri, Pacitan-Wonogiri, dan Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi.

Check point lainnya berada di Terminal Bus Kertonegoro Ngawi dan Terminal Bus Kembang Putih Tuban.

Gubernur menegaskan, pengecekan dilakukan mulai dari dokumen perjalanan, penggunaan masker, "physical distancing" hingga pemeriksaan suhu tubuh.

Dalam kegiatan memantau arus mudik tersebut, Gubernur Khofifah didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, serta jajaran. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler