Inilah Aktor Muslim Pertama Penerima Piala The Oscars

Selasa, 28 Februari 2017 – 07:40 WIB
Mahershala Ali, penerima The Oscars award. Foto: CNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Penerimaan Piala Oscars masih menyimpan banyak cerita dari para selebriti papan atas dunia.

Sebut saja nama Emma Stone, Viola Davis, dan Casey Affleck yang sudah merebut sejumlah penghargaan major sebelum melangkah ke Dolby Theatre Minggu malam (kemarin pagi WIB).

BACA JUGA: Kejutan! Bukan La La Land Film Terbaik Oscars

Namun tetap saja, venue malam penghargaan Academy Awards ke-89 atau The Oscars banjir air mata.

Mereka tak kuasa menahan emosi ketika menerima piala Oscar.

BACA JUGA: Aktris Iran Boikot Academy Awards

Stone, seperti diprediksi banyak pihak, sukses membawa pulang gelar Aktris Terbaik. Terbata-bata pemeran Mia Dolan dalam drama musikal La La Land itu menyebut para kompetitornya, Isabelle Huppert (Elle), Ruth Negga (Loving), Natalie Portman (Jackie), dan Meryl Streep (Florence Foster Jenkins).

Suaranya masih bergetar ketika menyebut keluarga dan sutradara La La Land Damien Chazelle dan lawan mainnya.

BACA JUGA: Daftar Nominasi Oscar 2017, Ya Ampun, La La Land!

''Ryan Gosling, terima kasih telah membuatku tertawa, membikin semangat, dan menjadi partner terhebat di petualangan gila ini,'' ucapnya. ''Buat semua kru yang belum kusebut, aku akan mencari kalian satu per satu, dan akan kupeluk kalian semua,'' imbuh aktris 28 tahun itu.

Dalam acara yang dipandu host Jimmy Kimmel tersebut, La La Land memboyong total enam piala.

Termasuk Chazelle yang menjadi Sutradara Terbaik. Dia juga mencatat rekor sebagai sutradara termuda yang memenangkan gelar ini.

Alumnus Harvard University itu menumbangkan rekor Norman Taurog yang sudah bertahan selama 86 tahun.

Taurog hanya beberapa bulan lebih tua dari Chazelle saat memenangkan gelar lewat film Skippy pada 1931.

Kesuksesan Chazelle diapresiasi Robb Moss, dosen sekaligus pembimbing tesis Chazelle semasa berkuliah di Harvard.

''Proyek tugasnya selalu penuh kejutan,'' puji Moss sebagaimana dikutip Boston Globe.

''Dia selalu menonjolkan elemen musikal, filmnya juga terasa riil. Sebagai sutradara, dia juga menyenangkan dan sangat bagus saat mengarahkan tim,'' papar Moss.

Air mata berikutnya berlelehan dari sudut-sudut mata Casey Affleck.

Pemeran Lee Chandler di Manchester by the Sea itu dinobatkan sebagai Aktor Terbaik.

Buat Affleck, piala itu seperti menyembuhkan luka-luka dan kesalahannya selama ini.

Sebagaimana diketahui, sejak September lalu, tuduhan pelecehan seksual yang dia lakukan terhadap seorang aktris figuran pada 2010 kembali mengemuka.

Sejak berjalan ke panggung, dia sudah emosional. Berkali-kali adik Ben Affleck tersebut mengusap mata.

Dan, itu terus terjadi hingga dia menerima piala. Affleck, yang malam sebelumnya menghujat Presiden Donald Trump habis-habisan di Independent Spirit Awards, berkata,

''Man, aku berharap bisa memberikan sambutan yang lebih meriah dan berarti.''

Viola Davis, sementara itu, memenangkan penghargaan Aktris Terbaik. Ini juga rekor tersendiri.

Sebab, bintang Fences itu menjadi perempuan kulit hitam pertama yang memenangkan Academy Awards, Tony Awards, dan Emmy Awards sekaligus.

Tony diperolehnya dari drama King Hedley II (2001) dan Fences (2010), sedangkan Emmy diraih lewat aktingnya di serial How to Get Away with Murder (2015).

Davis pun berapi-api saat menyampaikan pidato kemenangan.

''Orang selalu bertanya, cerita apa yang kamu ingin sampaikan, Viola? Dan, aku selalu bilang. Mari kita gali cerita-cerita tentang mereka yang bermimpi. Dan mereka yang tak mampu menyaksikan mimpinya jadi kenyataan. Juga mereka yang jatuh cinta, lalu kehilangan,'' paparnya sambil terengah menahan tangis.

Lulusan Juilliard School itu melanjutkan, ''Aku bersyukur menjadi aktris, karena inilah satu-satunya profesi yang menekankan betapa berartinya bisa menjalani hidup!'' Sejumlah audiens ikut meneteskan air mata mendengar kalimat itu.

Rekor berikutnya tercipta berkat terpilihnya Mahershala Ali sebagai Aktor Pendukung Terbaik.

Dia menjadi muslim pertama yang memenangkan Oscar. Ali terlahir dengan nama Mahershalalhashbaz Gilmore di Oakland, California, 43 tahun lalu.

Dibesarkan sebagai Kristen oleh sang ibu, saat dewasa, dia memilih masuk Islam dan bergabung dengan komunitas aliran Ahmadiyah.

Di pidato penerimaannya, Ali mengaku gembira mendapat kesempatan berakting sebagai Juan, seorang pengedar narkoba yang sebenarnya penyayang.

''Kemenangan ini bukan milikku, namun buat para karakter di Moonlight. Aku hanya menceritakan kisah mereka,'' tuturnya.

Tahun ini, total ada lima pemenang yang berkulit hitam, terbanyak sepanjang sejarah Oscars.

Selain Davis dan Ali, duet penulis Moonlight Barry Jenkins dan Tarell Alvin McCraney memenangkan Skenario Adaptasi Terbaik.

Jenkins dan McCraney pun memanfaatkannya untuk menyatakan dukungan terhadap anak-anak muda LGBT, terutama yang terdampak kebijakan Trump soal toilet transgender.

''Bagi kalian yang merasa tidak ada yang merefleksikan kehidupan kalian, Academy mendukung kalian. dan sampai empat tahun ke depan... kami tak akan melupakan kalian,'' seru Jenkins.

McCraney menambahkan, ''Ini berlaku buat semua anak-anak kulit hitam, cokelat, cewek, cowok, dan siapa pun yang memutuskan untuk tidak mau dilabeli perempuan atau lelaki. Kami mencoba menunjukkan ke kalian, inilah kehidupan. So, terima kasih. Trofi ini untuk kalian!''

Satu pemenang lagi adalah Ezra Edelman, sutradara film dokumenter O.J: Made in America.

Jangan lupa, pemenang penghargaan tertinggi, Moonlight, juga menceritakan perjuangan seorang anak kulit hitam.

Rupanya, tagar #OscarsSoWhite sudah so yesterday. (fam/c17/na/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanita Indonesia Mendapatkan Hidung Palsu Dari Pemenang Oscar


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler