Inilah Alasan Bos Lion Air Bergabung PKB

Minggu, 12 Januari 2014 – 23:34 WIB
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan Bos Lion Air, Rusdi Kirana saat memberikan keterangan pers setelah Rusdi ditetapkan menjadi Waketum PKB di kantor PKB, Jalan Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Bos Lion Air, Rusdi Kirana mengikrarkan diri terjun ke dunia politik. Untuk berkiprah di dunia barunya itu, ia memilih bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Apa alasan Rusdi memilih partai yang dipimpin oleh Muhaimin Iskandar itu? Dia ternyata memiliki hutang budi khusus pada GusDur dan Nahdlatul Ulama (NU). Alasan itulah yang menuntunnya bergabung dengan PKB, partai yang didirikan oleh Gus Dur.

BACA JUGA: Bos Lion Air: Ini Tanda Terima Kasih Untuk Negeri

“Saya sangat merasa berhutang budi pada Gus Dur dan NU, dan pasti tidak mungkin saya bisa membalasnya. Namun demikian, sekecil apapun, saya ingin berterima kasih dengan berkiprah di PKB sebagai wadah perjuangan politik Gus Dur, warga NU, dan kita semua, untuk kemajuan bangsa ini," kata Rusdi kepada wartawan di kantor PKB, Jakarta, Minggu (12/1).
 
Rusdi menganggap, apa yang telah dilakukan GusDur patut diteladani. Kepemimpinannya, perjuangannya untuk pluralisme dan kebhinekaan, merupakan visi kebangsaan yang tidak ternilai. “Gus Dur membuat saya sebagai anak China merasa diakui sejajar dengan saudara-saudara saya dari etnik lain di negeri ini,” demikian kata Rusdi dengan suara bergetar.
 
Rasa terimakasih Rusdi itu kemudian disampaikannya langsung kepada GusDur ketika pria bernama lengkap KH Abdurahman Wahid itu telah lengser dari kursi Presiden. Bagi Rusdi, GusDur telah memanusiakan dia dan etniknya, untuk itulah dia datang berterimakasih. Inilah yang kemudian menginspirasi dia bergabung dengan PKB,

“Bagi saya, PKB adalah wadah perjuangan politik warga NU dan pelembagaan visi dan misi kebangsaan Gus Dur yang sangat dalam itu.” Jelasnya.
 
Rusdi menjelaskan pada tingkat yang sangat fundamental, Gus Dur dan NU telah meletakan umat Islam sejajar dengan umat-umat lainnya dalam konteks kebangsaan atau keindonesiaan. “Suka ataupun tidak, adalah fakta bahwa hampir semua rakyat Indonesia beragama Islam. Baik buruknya bangsa ini akan sangat ditentukan oleh baik-buruknya umat Islam.  Dalam demokrasi, apakah Indonesia akan menjadi demokrasi yang matang atau gagal akan sangat ditentukan oleh umat Islam," ucapnya.
 
Jika GusDur dan NU tidak meletakkan pemikiran dan pelembagaan seperti, Rusdi meyakini hubungan antara umat Islam dan bangsa Indonesia akan terus bermasalah, seperti yang disaksikan di berbagai belahan dunia sekrang ini, seperti di Timr Tengah dan Asia Selatan. “Gus Dur dan NU telah mampu menarik gerbong umat Islam menjadi fondasi bagi sebuah Indonesia yang demokratis. Tantangan ke depan adalah mematangkannya,” katanya.
 
Di akhir pernyataannya Rusdi menyampaikan terima kasih mendalam pada Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang telah bersedia menerimanya berkiprah di PKB. “Saya percaya, bersama PKB, kita bisa mewujudkan ‘Indonesian Dream’ itu,” pungkasnya. (awa/jpnn)
 

BACA JUGA: Kubu Mbak Tutut Yakin HT Patuhi Putusan MA

BACA JUGA: Artis Ramai-ramai Dukung Dahlan Iskan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bedanya Blusukan ala Dahlan Iskan dengan Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler