jpnn.com, JAKARTA - Polemik di persepakbolaan Indonesia terus berkembang ketika sosok Menpora Zainudin Amali maju sebagai bakal calon Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI.
Namun, Menpora Amali memberikan alasan spesifik terhadap langkah yang kebanyakan orang menganggapnya, itu tak lazim.
BACA JUGA: Iwan Bule Ucapkan Terima Kasih kepada Menpora Atas Dukungan terhadap PSSI
Kepada awak media, Selasa (17/1/2023), Menpora Amali menjelaskan secara gamblang kenapa dirinya harus terjun langsung menangani persepakbolaan Indonesia dari dalam organisasi.
"Pemerintah sangat serius untuk mengurus olahraga, khususnya sepakbola, sampai-sampai Bapak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepakbola nasional, itu artinya kita sungguh-sungguh. Dengan populasi penduduk saat ini lebih dari 275 juta, dirasakan bahwa kita masih tertinggal dengan negara-negara lain khususnya Asia Tenggara dan keinginan masyarakat kita menurut survey 70-73% sangat menyukai sepak bola, mendambakan sepak bola kita maju," ucap Menpora Amali.
BACA JUGA: Menpora Zainudin Amali Siap Cari Jalan Keluar Seusai Liga 2 dan Liga 3 Dihentikan
Ia pun menyebut jika dinamika yang terjadi di dalam organisasi PSSI dinilai pemerintah pusat perlu adanya penanganan serius dan secara khusus, agar tata kelolanya menjadi baik dimana ujungnya memiliki Timnas yang tangguh, terlebih dirinya bersama Menteri BUMN Erick Thohir pun telah melakukan diskusi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang membicarakan berbagai hal, termasuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu epicentrum sepakbola di Asia, selain pembicaraan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
"Ternyata pembicaraan kami itu nyambung dengan keinginan teman-teman dari Asprov dan Klub. Mereka mengatakan kenapa bapak tidak maju dan masuk ke dalam organisasi, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," ucap Menpora yang juga menyebut terus memikirkan dorongan dari para Asprov dan pemilik Klub itu.
BACA JUGA: Menpora Zainudin Amali Minta Semua Pihak Dukung Piala Dunia U-20 di Indonesia
Berstatus masih sebagai Menpora, untuk memutuskan maju dalam kontestasi, ia pun mengaku dengan terlebih dahulu meminta izin dari Presiden Joko Widodo untuk masuk langsung membenahi serta membangun persepakbolaan Nasional atas dorongan dari para Asprov dan pemilik Klub itu.
"Tentu, terlebih dulu saya meminta izin saja kepada Presiden Joko Widodo, dan diizinkan, namun kan belum tentu terpilih, prosesnya masih panjang," ungkapnya.
Kendati begitu, tidak sedikit kalangan yang menilai sekaligus menyayangkan, jika Menpora Amali, orang olahraga nomor satu di Indonesia itu harus ikut tempur dalam perebutan kekuasaan di organisasi PSSI, terlebih hanya menjadi wakil ketua umum saja, sehingga terkesan turun kasta dari Menpora menjadi pengurus PSSI.
"Jangan dilihat posisi saya yang sekarang ini sebagai Menpora, nanti akan ada pertimbangan jika terpilih, sekarangkan belum. Jika terpilih saya pasti akan lapor Bapak Presiden lagi. Ikuti saja babak-babak selanjutnya," tambah Menpora Amali.
Masih berkaitan dengan jabatannya saat ini sebagai Menpora, politikus asal Golkar itu mengatakan tidak boleh pakai perasaan.
"Mengurusi ini tidak boleh pakai perasaan tentang jabatan saya saat ini, namun yang saya pikirkan bagaimana sepakbola kita ini maju, sehingga dipikiran saya adalah sepakbola Indonesia maju dan saya terpanggil untuk bersama-sama ikut mendorong itu," ucap Menpora Amali.
"Jangan pakai perasaan, jangan baper, ini mengurus olahraga, harus ikhlas. Saya kesampingkan itu semua, namun yang saya lihat adalah sepakbola Indonesia yang memiliki masa depan seperti yang diungkapkan Presiden FIFA beberapa waktu lalu."
"Begitu saya mengambil langkah ini, semua sudah saya pertimbangkan matang-matang dan jika diikutkan dengan keyakinan, saya sudah Istikarah saat mengambil keputusan, sehingga kehadiran saya di sepakbola secara spesifik, mungkin saja ada kontribusi yang dapat saya berikan," tambahnya.
Ia pun mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah sudah memberikan dukungan yang sungguh-sungguh untuk pembinaan serta kemajuan persepakbolaan nasional, mulai dari Presiden hingga para menteri di kabinet.
Bahkan secara umum, dirinya mengatakan olahraga Indonesia sudah memiliki Perpres No. 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang didalamnya terdapat juga sepakbola masuk dalam lingkup sport industry, dimana targetnya jelas, yakni Olimpiade.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad