JAYAPURA - Temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan Ajun Inspektur Polisi Dua Labora Sitorus (LS) memiliki rekening Rp 1,5 triliun memang sulit diterima nalar. Namun dari bisnis yang dijalankan, kecurigaan itu bisa saja ada benarnya.
Dari penyidikan yang dilakukan Polda Papua, LS setidaknya memiliki dua bisnis. Selain mempunyai sawmil yang mengolah kayu untuk dikirim ke Surabaya, Jawa Timur, Bintara Tinggi yang kini bertugas di Polres Raja Ampat Papua Barat itu juga memiliki perusahaan yang menyuplai bahan bakar minyak (BBM).
"Itu LS sudah menjadi tersangka, dalam kasus kepemilikan BBM ilegal 1 juta liter," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Kombes Pol Setyo Budiyanto seperti yang dilansir Cenderawasih Pos, Jumat (17/5).
Menurut Setyo, kepemilikan BBM inilah yang sementara diusut penyidik Polda Papua. "Untuk rekening mencurigakan itu masih didalami, yang pasti terungkapnya rekening itu berasal dari penemuan BBM," ucapnya.
Selain bisnis BBM, LS juga menjalankan bisnis kayu. Ini terungkap setelah 15 kontainer disita di Tanjung Perak Surabaya. "Kayu itu dikirim dari Sorong dan dokumennya sedang diteliti, kayu olahan itu sudah diamankan, karena disinyalir milik LS," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Arif Sulistyo mengakui rekening transaksi yang jadi temuan PPATK itu mengatasnamakan pemilik LS dengan pekerjaan yang berbeda. Ada namanya pekerjaan sebagai polisi ada pula sebagai swasta. (ro/awa/jpnn)
Dari penyidikan yang dilakukan Polda Papua, LS setidaknya memiliki dua bisnis. Selain mempunyai sawmil yang mengolah kayu untuk dikirim ke Surabaya, Jawa Timur, Bintara Tinggi yang kini bertugas di Polres Raja Ampat Papua Barat itu juga memiliki perusahaan yang menyuplai bahan bakar minyak (BBM).
"Itu LS sudah menjadi tersangka, dalam kasus kepemilikan BBM ilegal 1 juta liter," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Kombes Pol Setyo Budiyanto seperti yang dilansir Cenderawasih Pos, Jumat (17/5).
Menurut Setyo, kepemilikan BBM inilah yang sementara diusut penyidik Polda Papua. "Untuk rekening mencurigakan itu masih didalami, yang pasti terungkapnya rekening itu berasal dari penemuan BBM," ucapnya.
Selain bisnis BBM, LS juga menjalankan bisnis kayu. Ini terungkap setelah 15 kontainer disita di Tanjung Perak Surabaya. "Kayu itu dikirim dari Sorong dan dokumennya sedang diteliti, kayu olahan itu sudah diamankan, karena disinyalir milik LS," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Arif Sulistyo mengakui rekening transaksi yang jadi temuan PPATK itu mengatasnamakan pemilik LS dengan pekerjaan yang berbeda. Ada namanya pekerjaan sebagai polisi ada pula sebagai swasta. (ro/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Pemilik Rekening Rp 1,5 T Sudah jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi