jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai sebagai salah satu instansi yang memiliki peran dalam mengumpulkan penerimaan negara terus berupaya mencapai target meskipun di tengah kondisi perekonomian saat ini yang fluktuatif.
Bea Cukai Pekanbaru dan Tanjung Emas merilis capaian penerimaan hingga Semester I-2021.
BACA JUGA: Dorong Pemulihan Ekonomi, Bea Cukai Lakukan Asistensi Kepada Pengguna Jasa
Bea Cukai Pekanbaru hingga 30 Juni 2021 telah mengumpulkan Rp 120.558.138.574 atau 89,27 persen dari target penerimaan.
Kepala Kantor Bea Cukai Pekanbaru Prijo Andono mengatakan penerimaan didominasi dari bea keluar yang mencapai Rp 88.751.504.000 atau 204,41 persen dari target.
Kemudian bea masuk Rp 31.744.048.574 atau 37,39 persen dari target penerimaan.
BACA JUGA: Jenderal Andika: Saya Yakin Ini akan Menjadi Kebanggaan Nasional
"Cukai sebesar Rp 62.586.000 atau 0,93 persen dari target penerimaan,” ungkap Prijo.
Dia menambahkan penerimaan bea keluar didominasi dari produk palm kernel shell in bulk dan palm acid oil.
BACA JUGA: PPKM Darurat, Irjen Fadil Imran Memerintahkan Jajaran Melakukan Penyisiran di Perkantoran
Capaian ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Tren penerimaan bea masuk cenderung menurun sejak pandemi Covid-19.
Namun, Bea Cukai Pekanbaru memberikan fasilitas kepabeanan berupa Tempat Penimbunan Berikat dan KITE.
Sementara, di sektor cukai, penerimaan negara berasal dari cukai hasil pengolahan tembakau lainnya yaitu liquid vape yang diproduksi oleh pengusaha pabrik liquid vape di Pekanbaru.
Sementara itu, Bea Cukai Tanjung Emas telah berhasil melampaui 108,55 persen dari target penerimaan yang ditetapkan di dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Per 30 Juni 2021, total penerimaan yang berhasil dicapai sebesar Rp 772,1 miliar yang terdiri dari bea masuk Rp 737,5 miliar dan bea keluar Rp 34,5 miliar,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin.
Dia menambahkan jika dibanding tahun lalu, maka penerimaan mengalami peningkatan sebesar 19,59 persen.
Capaian penerimaan ini belum termasuk pajak dalam rangka impor.
Jika ditambah dari penerimaan yang dikumpulkan Rp 3,741 triliun, maka total penerimaan yang berhasil dicapai Bea Cukai Tanjung Emas Rp 4,513 triliun atau naik 12,18 persen dari pertengahan tahun lalu.
Tren positif perekonomian yang mulai pulih di era new normal diprediksi akan makin membaik pada 2021.
Namun, kenyataannya pandemi Covid-19 belum bisa terkendali, sehingga membuat situasi dan pertumbuhan ekonomi tidak pasti.
“Peningkatan capaian penerimaan oleh Bea Cukai Tanjung Emas dibandingkan tahun lalu menunjukkan adanya geliat kegiatan dari sektor manufaktur maupun konsumsi, menjadi sinyal bahwa di tengah situasi dan kondisi pandemi yang makin tidak terkendali, masih ada harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Tengah,” pungkas Anton. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy