jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Gerindra di DPR RI telah memutuskan untuk keluar dari Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK). Terhitung sejak Senin ini (24/7), Gerindra sudah tidak lagi bergabung dengan pansus pimpinan politikus Partai Golkar Agun Gunandjar itu.?
Ada sejumlah alasan sehingga Gerindra memilih mengambil langkah politik keluar dari Pansus Angket KPK. Menurut legislator Gerindra Desmond J Mahesa, Pansus Angket KPK tidak lagi memenuhi syarat sesuai tata tertib DPR dan UU MD3.
BACA JUGA: Gerindra Cabut, Pansus Angket KPK Tetap Lanjut
Menurutnya, pansus harus melibatkan seluruh fraksi di DPR. Faktanya, sampai saat ini masih ada fraksi yang belum menyetorkan nama anggotanya ke dalam pansus tersebut.
"Kalau kami biarkan ini dan tak bersikap, ya ada sesuatu yang salah kan," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
BACA JUGA: Gerindra Angkat Kaki dari Pansus Angket KPK
Alasan kedua, kata Desmond, agenda Pansus Angket KPK terkesan dadakan. Misalnya ketika mereka memutuskan untuk mengunjungi Lapas Sukamiskin di Bandung.
Desmond mengatakan, dirinya tidak sepakat dengan kunjungan tersebut. Tapi, kenyataannya Pansus Angket KPK tetap ke Sukamiskin untuk bertemu para napi kasus korupsi.
BACA JUGA: Good Bye, Gerindra Hengkang dari Pansus Angket KPK
"Saya bilang kalau mereka berangkat, Gerindra akan keluar," ungkap politikus Gerindra yang juga wakil ketua Komisi III DPR itu.
Sejak itulah Gerindra tak aktif lagi di Pansus Angket KPK. Karena itu, Desmond menegaskan bahwa tak ada artinya lagi jika Gerindra bertahan di pansus.
“Ngapain kami tidak aktif yang seolah-olah kami aktif di dalam. Akhirnya rapat fraksi putuskan kami harus keluar dari pansus," tegasnya.
Alasan lainnya, kata Desmond, Gerindra melihat Pansus Angket KPK justru makin terlihat berupaya melemahkan lembaga antirasuah pimpinan Agus Rahardjo itu. Hal itulah yang membuat Gerindra merasa tak perlu lagi bertahan di Pansus.
"Kami melihat ada langkah-langkah yang mau melemahkan kelembagaan KPK. Kalau ini yang ada maka kami harus keluar," sebut Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Menurut Desmod, yang aktif di Pansus Angket KPK pun kini seluruhnya fraksi dari koalisi partai politik pendukung pemerintah.
"Harusnya mereka menguatkan. Kami sebagai partai nonpendukung ya kami keluar. Koalisi pemerintah lah yang melemahkan KPK," tegasnya.
Dia memastikan keputusan Gerindra juga sudah diketahui Prabowo Subianto selaku ketua umum di partai berlambang kepala garuda itu. “Semua sudah sepengetahuan pimpinan pasti," pungkasnya.(dna/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ungkap Kejanggalan KPK, Pansus Angket Panggil Eks Anak Buah Nazaruddin
Redaktur : Tim Redaksi