Inilah Jenis Profesi-Profesi Baru Bakal Sangat Dibutuhkan

Sabtu, 25 November 2017 – 18:02 WIB
Matahari Department Store. FOTO: Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Fenomena global mulai melanda Indonesia. Sejumlah bisnis raksasa konvensional menutup sejumlah gerainya.

Antara lain 7-Eleven, PT Matahari Department Store, sampai Lotus Department Store dan Debenhams.

BACA JUGA: Perajin Diminta Berani Buka Toko Online

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di banyak negara. Bahkan di Amerika sudah terjadi sejak 2016, sekitar seratusan bisns ritel terkenal seperti J.C. Penney, RadioShack, Macy's, Polo, serta banyak yang lainnya menutup toko-toko mereka.

Diduga penyebabnya akibat gaya hidup masyarakat yang kini lebih senang berbelanja secara online.

Paling tidak terlihat dari data yang dirilis Social Research & Monitoring soclab.co pada 2015 lalu, menunjukkan pengguna internet Indonesia mencapai 93,4 juta.

Sekitar 77 persen di antaranya menggunakan internet untuk mencari informasi produk dan belanja online.

Sementara di 2016, pengguna toko online mencapai 8,7 juta orang dengan nilai transaksi hingga USD 4,89 miliar.

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKI Josephine Tobing, kenyataan yang ada menunjukkan profesi-profesi baru bakal sangat dibutuhkan.

Seperti bidang manajemen bisnis digital (digitalized business), digitalized marketing, digitalized industry, digitalized supply chain, digitalized design, digitalized tourism, programmer, social media specialist, dan banyak profesi lain.

"Ini yang menjadi alasan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia (UKI) bertransformasi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Karena akan banyak lapangan kerja baru yang harus dipersiapkan dari sekarang sumber daya manusianya," ujar Josephine Tobing di Jakarta, Sabtu (25/11).

Launching Fakultas Ekonomi dan Bisnis universitas swasta tertua di Indonesia ini akan dilaksanakan 30 November mendatang.

Rencananya bakal dihadiri para pelaku bisnis, dosen, mahasiswa, serta komunitas-komunitas digital, e-commerce dan start-up.

Seperti IDEA dan BLOCK 71. Pembicara diharapkan disampaikan oleh CEO dari perusahaan-perusahaan digital seperti UBER, GOJEK, TOKOPEDIA, dan lainnya.

"Tujuannya untuk memberikan pandangan bahwa era ke depan sudah berubah," pungkas Josephine.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler