Inilah Kalimat Terakhir Terekam dari Kokpit Pesawat MH370

Kamis, 20 Maret 2014 – 02:56 WIB
Seorang perempuan meninggalkan pesan dukungan bagi para penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Kuala Lumpur (16/3). Foto: Reuters/Damir Sagolj

jpnn.com - KUALA LUMPUR - Sebuat kalimat terakhir yang terekam dari kokpit pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menguatkan dugaan bahwa pesawat Boeing 777-200 itu dibajak. Kalimat itu terekam sebelum salah seorang di pesawat mematikan salah satu sistem pelacak otomatis pesawat.

"all right, good night" ("semua beres, selamat malam)," kata salah seorang pejabat Malaysia yang menjadi sumbet Reuters seperti yang dilansir Voa of America, Rabu (19/3).

BACA JUGA: Thailand Deteksi Pesawat Asing Setelah MH370 Hilang

Masih menurut sumber Reuters, kalimat itu diucapkan pada pengawas lalu lintas udara saat pesawat berisi 239 orang itu meninggalkan wilayah udara Malaysia pada 8 Maret 2014 menuju Beijing. Kata pejabat tersebut, kalimat itu memperkuat kecurigaan dari pembajakan atau sabotase pesawat.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein memastikan bahwa kalimat tersebut sengaja dilontarkan untu menghindari pelacakan. "Jawaban dari pertanyaan Anda adalah ya, sistem itu dimatikan sebelumnya," kata Hishammuddin, Minggu (16/3)  pada wartawan ketika ditanya mengenai sistem ACARS -- sebuah komputer pemeliharaan yang mengirimkan data mengenai status pesawat -- telah dideaktivasi sebelum kalimat perpisahan diucapkan.  

BACA JUGA: Helikopter Milik Stasiun TV Jatuh, Dua Orang Tewas

Kalimat pilot yang informal tersebut menyalahi standar prosedur radio, yang meminta pilot untuk membaca kembali instruksi-instruksi untuk menghubungi pusat kontrol berikutnya dan memasukkan tanda panggilan pesawat, ujar Hugh Dibley, mantan pilot British Airways dan anggota Masyarakat Penerbangan Kerajaan Inggris.

Para penyelidik hilangnya pesawat tersebut akan memeriksa rekaman untuk melihat apakah ada tanda-tanda tekanan psikologis dan untuk menentukan identitasnya untuk mengukuhkan apakah dek pesawat telah diambil alih oleh pembajak atau pilot tersebut terlibat, ujarnya.

BACA JUGA: Rusia tak Tanggapi Serius Sanksi AS dan Uni Eropa

Para penyelidik Malaysia sedang mempelajari latar belakang para pilot, awak dan staf darat yang bekerja untuk Boeing 777-200ER yang hilang itu, untuk mencari petunjuk mengapa seseorang di pesawat menerbangkan pesawat itu mungkin beribu kilometer di luar jalur.

Pemeriksaan latar belakang para penumpang belum memberikan kejelasan, namun tidak setiap negara yang warganya ada di pesawat menanggapi permintaan atas informasi, ujar kepala polisi Khalid Abu Bakar. (Reuters/Voa/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kedutaan Besar dan Konsulat Suriah Dilarang Beraktivitas di AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler