jpnn.com - JAKARTA - Kerusuhan yang diwarnai aksi pembakaran masjid di Tolikara Papua saat hari raya Idul Fitri direspon cepat kepolisian dan Pemerintah Daerah (Pemda). Dipastikan, telah ada kesepakatan antara Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dengan tokoh agama se-Tolikara.
Isi kesepakatan itu yang paling utama adalah GIDI dan tokoh agama saling menjaga kerukunan dan Pemkab akan membangun kembali kios dan masjid yang sempat dibakar.
Kabagpenum Mabes Polri Kombespol Suharsono menjelaskan, ada empat poin kesepakatan yang telah diambil, selain saling menjaga kerukudan dan janji Pemkab membangun kios dan masjid yang terbakar, ada juga janji dari Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende dan Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen Fransen Siahaan untuk memberikan bantuan tunai pada para korban. "Masih ada satu poin lagi," paparnya.
Poin terakhir ini adalah pelaku pembakaran tetap akan diusut sesuai aturan hukum yang berlaku. Dia menjelaskan, semua poin itu tidak hanya disepakati GIDI dan tokoh agama, namun juga Pemkab, Polda dan Pangdam.
BACA JUGA: Ini Pernyataan Demokrat Tentang Rusuh di Papua
"Jadi, dipastikan telah ada antisipasi kemungkinan adanya pristiwa balasan. Dengan perjanjian ini semua itu bisa ditekan," paparnya. (bil/idr/byu/ken)
BACA JUGA: Soal Rusuh Papua, GMKI Kritik Kinerja BIN
BACA JUGA: Sebelumnya Malas, Anas Akan Temui Nazaruddin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Bilang Awalnya Kios yang Dibakar, Lalu Menjalar Musala
Redaktur : Tim Redaksi