jpnn.com - JAKARTA – QS World University Rankings, lembaga pemeringkatan kampus dunia, kemarin (6/9) merilis hasil pemeringkatan paling baru.
Untuk melihat posisi Indonesia, perlu membuka page berkali-kali. Sebab kampus terbaik dari Indonesia yakni Universitas Indonesia (UI) nangkring di peringkat 325.
BACA JUGA: Ketua MPR: Kaum Intelektual Tak Boleh Berumah di Awan
Peringkat 1 ranking kampus versi QS itu diduduki oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) AS.
Kemudian disusul kampus Stanford University, Harvard University, University of Cambridge dan diposisi lima ada California Institute of Technology (Caltech).
BACA JUGA: Politikus Golkar Sebut Anak Jaman Sekarang Terjangkit Budaya Nunduk
Sementara untuk regional Asia, posisi paling atas ditempati oleh National University of Singapore (NUS).
Posisi NUS itu disusul Nanyang Technological University Singapore (NTU), Tsinghua Universitas, The University of Hong Kong, dan di urutan kelima ada The University of Tokyo.
BACA JUGA: Limpahan Guru SMA Bisa Bikin Pemprov Tekor
Untuk kondisi kampus dalam negeri, kompak memperbaiki peringkatnya masing-masing. Contohnya UI tahun ini bertengger di peringkat 325, atau naik 33 anak tangga dibandingkan tahun lalu.
Begitupun dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) juga naik peringkat dari posisi tahun lalu 431 menjadi 401.
Rektor UI Muhammad Anis mengatakan kampusnya mempertahankan gelar sebagai kampus terbaik di Indonesia versi QS selama lima tahun berturut-turut.
’’Bagi kami mengejar peringkat itu bukan menjadi tujuan utama,’’ katanya kemarin (6/9).
Anis menjelaskan yang dilakukan UI adalah menjaga komitmen meningkatkan mutu pendidikan melalui pemenuhan indikator yang digunakan QS.
Tahun ini QS memperbaharui metode penyusunan pemeringkatan. Diantaranya adalah dengan menggunakan enam indikator. Yaitu reputasi akademik dengan bobot 40 persen.
Kemudian reputasi lulusan (bobot 10 persen), rasio mahasiswa dengan dosen (20 persen), dan kutipan publikasi ilmiah civitas akademika (20 persen). Kemudian ada indikator tenaga pendidik asing (5 persen) dan jumlah mahasiswa asing (5 persen).
Menurut Anis diantara kegiatan yang mendongkrak nilai mereka adalah pelaksanaan konferensi-konferensi internasional.
Dengan adanya konferensi ini, berdampak pada pembuatan jumlah publikasi ilmiah internasional. ’’Sepanjang 2016 UI menjadi tuan rumah 24 konferensi internasional,’’ katanya.
Konferensi internasional yang digelar juga bukan sembarangan. Umumnya temanya sesuai dengan keunggulan fakultas penyelenggara.
Seperti bidang biomedical engineering menggelar konferensi drug development and delivery, tissue and stem cell engineering, dan medical treatment technology.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan, pemerintah mendukung kampus-kampus untuk meningkatkan posisinya di ranking dunia.
Tahun lalu pemerintah memasang target ada dua kampus yang masuk top 500.
Akhirnya diwujudkan oleh UI dan ITB. Tahun ini pemerintah menargetkan ada tiga kampus yang masuk dalam daftar 500 terbaik dunia.
Diantara upaya yang dilakukan pemerintah adalah merangsang publikasi internasional.
Kemenristekdikti memberikan insentif kepada dosen yang berhasil membuat publikasi di jurnal internasional. Untuk grade paling tinggi, setiap judul publikasi internasional bisa diganjar Rp 100 juta. (wan/sam/jpnn)
Tren Ranking Kampus Indonesia Versi QS
Kampus 2012 2013 2014 2015 2016
UI 273 309 310 358 325
ITB 451 461 461 431 401
UGM 401 501 551 551 501
Brawijaya 601 701 701 701 701
Keterangan :
Total kampus yang di-ranking 916 dari 81 negara
Sumber : QS World University Rankings
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Serbu Sekolah, Ingatkan Ini Pada Para Siswa
Redaktur : Tim Redaksi