Inilah Pentingnya Anda Harus Mempelajari CPR

Kamis, 13 Agustus 2015 – 23:04 WIB

jpnn.com - CARDIOPULMONARY resuscitation atau CPR merupakan teknik kompresi dada dan pemberian napas buatan untuk orang-orang yang detak jantung atau pernapasannya terhenti. Kondisi tersebut biasanya dialami oleh orang yang tenggelam atau terkena serangan jantung.

Berhentinya detak jantung memengaruhi peredaran darah yang mengandung oksigen ke otak dan organ vital lainnya. Hal ini bisa memicu kerusakan otak yang bisa mengakibatkan seseorang meninggal dalam hitungan menit. Namun dengan pemberian CPR, darah beroksigen bisa kembali mengalir ke otak dan seluruh tubuh.

BACA JUGA: Resep ala Shahnaz Haque jika Anak Terkena Alergi

Dan tentunya banyak nyawa bisa diselamatkan jika lebih banyak orang melakukan CPR segera setelah melihat seseorang terkena serangan jantung.

Untuk sampai pada kesimpulan itu, para peneliti melihat hasil dari program empat tahun di North Carolina yang menelitii bystander/mereka yang melakukan CPR.

BACA JUGA: Ohh, Ternyata Ini Hubungan Antara Hutang dengan Kesehatan

"Selama waktu itu, kelangsungan hidup dengan fungsi otak yang baik meningkat dari 7 sampai 10 persen bagi mereka yang menerima CPR," kata pemimpin peneliti, Dr.Carolina Malta Hansen, seperti dilansir laman Health, Rabu (12/8).

Selain itu, pasien yang menerima CPR atau defibrilasi dari pengamat atau defibrilasi dari responden pertama seperti polisi atau pemadam kebakaran lebih mungkin untuk bertahan hidup.

BACA JUGA: Ladies, Kesulitan Atasi Berat Badan, Coba Deh dengan Kayu Manis

"Intervensi dini, apakah itu oleh para pengamat atau responden pertama, dikaitkan dengan peningkatan kelangsungan hidup dibandingkan dengan EMS (darurat layanan medis)," kata Hansen.

Hansen mengatakan bahwa banyak orang enggan untuk melakukan CPR, beberapa takut konsekuensi hukum. 

Namun rasa takut seharusnya tidak mencegah seseorang melakukan CPR.

"Tidak peduli apa yang Anda lakukan, orang yang terkena serangan jantung pasti mati. Satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah meningkatkan kesempatan mereka untuk bertahan hidup," pungkas Hansen.

Laporan itu diterbitkan dalam Journal of American Medical Association.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas! Pantai Itu Ternyata Menyimpan Banyak Bakteri Fecal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler