Inilah Pernyataan Imam Salat Idul Fitri di Kota Madinah

Jumat, 08 Juli 2016 – 08:46 WIB
Salat berjamaah. Ilustrasi Foto: AFP

jpnn.com - RIYADH - Rakyat Arab Saudi seolah-olah sudah melupakan insiden berdarah di tiga kota yang menuai kecaman dunia pada Senin waktu setempat (4/7). Perayaan Idul Fitri di Negeri Petrodolar itu tetap berlangsung meriah kemarin (7/7).

Tidak banyak informasi yang aparat bagi terkait dengan penyelidikan. Namun, pemerintah berjanji menyelidikinya hingga tuntas.

BACA JUGA: Tentara AS Dijerat, Paspampres RI Terlibat

’’Aksi bom bunuh diri di Masjid Nabawi dilancarkan kelompok yang tak lagi percaya kepada Tuhan dan kesucian tempat ibadah,’’ kata Sheikh Abdelbari Al Thabiti, imam yang memimpin salat Idul Fitri di Kota Madinah. 

Pada hari kemenangan umat Islam yang jatuh Rabu (6/7), sekitar dua juta jamaah menunaikan salat di Masjid Nabawi. Seorang di antaranya adalah Pangeran Faisal bin Salman, emir Madinah.

BACA JUGA: Global Witness Ungkap Skandal PM Kamboja

Di Makkah, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menunaikan salat bersama jajaran petinggi pemerintah lainnya di Grand Mosque. Di antaranya, Pangeran Faisal bin Turki bin Abdullah, Pangeran Bandar bin Muhammad bin Abdulrahman, Emir Makkah Pangeran Khaled Al Faisal, dan Putra Mahkota Muhammad bin Nayef. 

Para tokoh itu mengimbau masyarakat tidak perlu takut kepada teroris dan tetap beraktivitas seperti biasa.

BACA JUGA: Asyik, Usai Salat Ied, Pasukan TNI Makan Bersama Warga Afrika

Sejauh ini Saudi baru memublikasikan identitas pelaku bom bunuh diri di Kota Jeddah. Pengebom yang menjadi satu-satunya korban dalam ledakan di dekat Konsulat Amerika Serikat (AS) tersebut adalah Abdullah Gulzar Khan. 

Dia berasal dari Pakistan dan sudah 12 tahun tinggal di Saudi. Sopir pribadi itu hidup bersama istri dan anaknya di Jeddah. Sebelumnya, tidak pernah ada catatan kriminal tentang pria 34 tahun tersebut.

Sementara itu, dalam laporan terpisah, Saudi menyebutkan kecenderungan radikalisme generasi muda. Terutama karena pengaruh militan Negara Islam alias Islamic State (IS atau ISIS). 

Kemarin sepasang anak kembar di Kota Riyadh dilaporkan membunuh sang ibu dengan senjata tajam. 

Khaled dan Saleh Al Oraini tega menusuk Haila, ibu mereka, gara-gara dilarang bergabung dengan ISIS. (AFP/alarabiya/saudigazette/hep/c14/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salat Id dalam Situasi Siaga Satu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler