Inilah Pesan Mayjen TNI Untung untuk Para Ketua RW se-Jakarta Timur

Minggu, 15 Januari 2023 – 07:15 WIB
Para Ketua Rukun Warga se-Jakarta Timur berfoto setelah acara Guyub Rukun bersama RW Se-Jaktim di Jakarta Internasional Velodrome, Jakarta Timur, Sabtu (14/1/2023). (ANTARA/Ricky Prayoga)

jpnn.com - JAKARTA -- Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Untung Budiharto berbicara soal tantangan yang dihadapi di Jakarta pada 2023. 

Menurutnya, resesi ekonomi, radikalisme, hingga perpolitikan menjadi tantangan yang dihadapi di ibu kota pada 2023.

BACA JUGA: Pernyataan Mayjen Untung Budiharto soal Khilafatul Muslimin, Tegas

Untung dalam pertemuan dengan ketua rukun warga (RW) se-Jakarta Timur mengatakan 2023 bukan tahun menguntungkan secara ekonomi.

Sebab, ada ancaman resesi ekonomi yang mau tidak mau membutuhkan kerja sama semua pihak untuk menghadapinya.

BACA JUGA: Bom Meledak di Astanaanyar, GPII Dorong Sinergitas Penanganan Radikalisme

"Menghadapi resesi kita harus bergandeng tangan. Bukan kepentingan kita saja, yang terpenting untuk mewariskan anak cucu kita lebih baik dari yang kita punya sekarang," kata Untung di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Sabtu (14/1).

Jenderal bintang dua itu menegaskan bahwa untuk menghadapi resesi perlu kesederhanaan. 

BACA JUGA: Gempar Indonesia Optimistis Indonesia Aman dari Resesi, tetapi Harus Waspada

"Bapak ibu harus memberikan contoh sederhana. Kalau kita berkomitmen menanam cabai, bawang di rumah, saya yakin meskipun sedikit nilainya, itu menjadi motivasi buat masyarakat," katanya di kesempatan itu.

Untung mengingatkan para ketua RW mencegah potensi benturan kepentingan yang mungkin terjadi di 2023 karena sudah masuk tahun politik.

"Kita sekarang juga dihadapkan pada tahun politik di 2023, kita hadapi tahun politik. Artinya, mungkin terjadi benturan-benturan kepentingan didasarkan kepada keyakinan masing-masing perorangan untuk memilih calon pemimpin atau partai yang akan dipilih," kata Untung.

Peran ketua RW adalah membantu menciptakan keamanan, musyawarah dan sosialisasi program-program tentang pemilu yang bisa dilakukan ????pada tingkat RW. "Ini untuk mencegah benturan yang ada di tingkat RW," kata Untung.

Selain tahun politik, Untung juga mengingatkan ketua RW terkait bahaya penyebaran radikalisme. Dia mengajak para ketua RW untuk bersama mencegah penyebaran paham radikalisme tersebut.

"Bapak-Ibu sekalian, sekali lagi saya mohon masalah radikalisme ini bisa ditangkap, dieliminasi di tempat Bapak," ujarnya.

Dia menyebutkan ciri seseorang terkena paham radikalisme, di antaranya menggunakan narasi agama, menjelekkan pemerintah hingga memperkenalkan paham khilafah.

"Saya ingin sampaikan ciri-ciri yang pertama dia selalu menggunakan narasi agama untuk mendekati bapak ibu sekalian," katanya.

Yang kedua dalam pikiran mereka berkata bahwa ajaran dan kajian yang mereka terima itu yang paling benar, kemudian menjelekkan pemerintah.

"Macam-macam narasi digunakan, akhirnya bilang negara kita bukan Islam dan digiring dengan yang disebut solusi, yakni khilafah," ujar Untung.

Untung meminta para ketua RW menyosialisasikan ke warganya terkait ciri seseorang terindikasi radikalisme tersebut. 

Dia menegaskan menjaga kedaulatan bangsa merupakan tanggung jawab bersama.

"Ini yang harus kita cegah sama-sama, ini tanggung jawab kita semua. Tanggung jawab ini berat, tetapi saya minta ini disosialisasikan," katanya.

"Apabila sudah ada indikasi tersebut, maka saya minta, berbicaralah dengan baik-baik agar tidak menyebarkan ajaran-ajaran tersebut," pungkas Mayjen TNI Untung Budiharto. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler