Inilah Rekomendasi Saham-saham yang Layak Dikoleksi

Selasa, 04 Oktober 2016 – 06:17 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 99,11 poin (1,84 persen) menjadi 5.463 pada perdagangan Senin (3/1) kemarin.

Sebelumnya, indeks sempat mengorbit di antara 5.403-5.463 pada

BACA JUGA: Ingat, Konglomerat Ini Jadi Kunci Penting Kesuksesan Tax Amnesty

Kenaikan itu ditengarai tingkat inflasi yang masih terkendali.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menyebut, indeks ditutup menguat sekaligus menghapus jejak defisit akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Urbanisasi Dorong Peningkatan Kebutuhan Rumah di Perkotaan‎

Seperti halnya mayoritas negara di Asia, Indonesia pun mengalami peningkatan pada sisi kinerja sektor manufaktur 50,9 dari 50,4 di periode sebelumnya.

Di samping itu, efek downtrend suku bunga Indonesia sukses mengendalikan tingkat inflasi.

BACA JUGA: PLN Berhasil Lakukan Penghematan Rp 891 miliar

Pada September lalu, inflasi 3,07 persen secara tahunan. Sedangkan inflasi inti 3,21 persen secara tahunan lebih kecil dari periode sebelumnya di kisaran 3,32 persen.

”Suku bunga turun dan inflasi terkendali,” tutur Lanjar kemarin.

Investor membukukan transaksi Rp 6,15 triliun dengan volume 7,10 miliar lembar saham.

Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 474,2 miliar.

Sebanyak 203 saham naik. Sedangkan 104 saham turun. Di sisi lain, sebanyak 77 saham tidak bergerak.

Sementara itu, seluruh indeks sektoral menguat. Penguatan terbesar dialami sektor pertambangan menguat 2,8 persen.

Mayoritas indeks saham Asia bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan indeks Nikkei225 Jepang yang naik 0,9 persen, indeks Kospi  Korsel minus 1,21 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong melesat 1,23 persen.

Mayoritas indeks saham Eropa bergerak menguat sejak pembukaan. Indeks FTSE100 Inggris surplus 0,89 persen, indeks DAX Jerman menguat 1,01 persen, dan indeks CAC Prancis naik 0,1 persen.

Di sisi lain, capital inflow sejak akhir pekan mulai merasuk. Kondisi itu membuat pola pergerakan menunjukkan kekuatan naik.

Itu tentu ditunjang capital inflow di awal Oktober. Ditambah rilis data inflasi cukup terkendali dan menunjukkan peningkatan pertumbuhan perekonomian ke arah positif.

Dengan demikian, memberi sentimen baik ke dalam pergerakan indeks. Support saat ini berada pada kisaran 5.374 dengan target resistance berada pada 5.488 perlu digapai untuk lebih memperkuat pola kenaikan jangka pendek.

Sejumlah saham laik dikoleksi antara lain Jasa Marga (JSMR), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Adhi Karya (ADHI), dan Alam Sutera Realty (ASRI).

Selain itu, saham HM Sampoerna (HMSP), Bank Negara Indonesia (BBNI), Wika Beton (WTON), Tower Bersama (TBIG), dan Semen Cibinong (SMCB) juga layak dikoleksi.

”Hari ini indeks berpotensi melanjutkan penguatan,” tegas analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Dermaga, Gelontorkan Rp 2,2 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler