jpnn.com, JAKARTA - Banjir merendam 17 wilayah RW (rukun warga) di Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Selatan, akibat luapan Sungai Ciliwung, Selasa (19/5) pagi.
"Jumlah pengungsi mencapai 128 jiwa yang tergabung dalam 38 kepala keluarga (KK)," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohammad Insaf.
BACA JUGA: Keluarga Jadi Korban Banjir di Malaysia, Atta Halilintar: Ya Allah Tolong
Insaf menjelaskan, jumlah pengungsi didata dari dua lokasi pengungsian di Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Total wilayah yang tergenang air luapan Sungai Ciliwung 17 RW atau 0,62 persen wilayah DKI," katanya.
BACA JUGA: Mbah Mijan Ingatkan Bahaya Banjir di Tengah Pandemi Corona
Wilayah yang tergenang hingga pukul 03.00 WIB di Jakarta Timur, di antaranya Kelurahan Kampung Melayu empat RW dengan ketinggian air 10-50 sentimeter.
Kelurahan Bidara Cina sebanyak dua RW dengan ketinggian air 30-100 sentimeter.
BACA JUGA: Pesan Penting Habib Rizieq untuk Seluruh Umat Islam di Indonesia
Kelurahan Cawang sebanyak enam RW dengan ketinggian air 20-150 sentimeter.
Kelurahan Balekambang, satu RW dengan ketinggian air 40-100 sentimeter.
Kelurahan Pejaten Timur sebanyak satu RW dengan ketinggian air 100 sentimeter.
Sementara sebagian wilayah Jakarta Selatan yang terendam banjir di antaranya Kelurahan Kebon Baru satu RW setinggi 50 sentimeter.
Kelurahan Manggarai sebanyak satu RW dengan ketinggian air 50 sentimeter.
Kelurahan Pengadegan sebanyak satu RW dengan ketinggian air 10-50 sentimeter.
Luapan Sungai Ciliwung dipicu hujan lebat yang mengguyur kawasan hulu di Bogor, Jawa Barat, pada Senin (18/5) sore.
TMA Katulampa saat itu mencapai 100 sentimeter atau siaga III pada Senin pukul 16.05 WIB karena hujan turun merata di kawasan Bogor.
Situasi Pintu Air Manggarai pada Senin pukul 21.00 WIB berstatus siaga 4 dengan TMA 670 sentimeter dan awan mendung. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo