jpnn.com, SITUBONDO - Polisi berhasil menangkap dua pelaku penganiayaan yang menewaskan seorang kakek 76 tahun asal Situbondo, Jawa Timur.
Kedua pelaku penganiayaan yakni Sutiyono (43) dan Hasan Basri (27) ditangkap di rumahnya di Desa Curahjeru, Kecamatan Panji, pada Senin (21/8) sore.
BACA JUGA: Kiai Muda Jatim Pendukung Ganjar Menggelar Cek Kesehatan Gratis di Situbondo
"Kedua pelaku ini ditangkap saat berusaha kabur setelah mendapatkan informasi korban Kaji Madun meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo di Situbondo, Senin.
Hingga saat ini, lanjut dia, kedua pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korban Kaji Madun (76) warga Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji, meninggal dunia masih menjalani pemeriksaan penyidik.
BACA JUGA: 2 Orang Meninggal, 3 Hilang Akibat Kecelakaan Kapal Rute Situbondo-Sumenep
"Jika terbukti kedua pelaku akan dijerat Pasal 170 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun kurungan penjara," katanya.
Selain menangkap kedua pelaku, polisi juga mengamankan dua unit sepeda motor milik pelaku serta barang bukti pipa paralon yang digunakan untuk menganiaya korban hingga meninggal.
BACA JUGA: 344 Guru di Situbondo Terima SK PPPK, Bupati Karna Suwandi Berpesan Begini
Hanya gara-gara batas tanah, seorang kakek bernama Kaji Madun, 76, warga Dusun Cempaka, Desa Kayuputih, Kecamatan Panji, Situbondo tewas, setelah dianiaya dua terduga pelaku yang diketahui masih kakak beradik.
Peristiwa penganiayaan yang berujung meninggalnya kakek 76 tahun itu terjadi pada Minggu (20/8) kemarin di rumah korban. Kedua pelaku mendatangi rumah korban dan menganiaya karena dipicu sengketa batas tanah milik keponakan korban dengan adik dua pelaku.
Namun, tiba-tiba dua terduga pelaku mendatangi korban di rumahnya dan keduanya langsung memukul korban dengan menggunakan benda tumpul sehingga mengakibatkan korban tersungkur.
Kakek 76 tahun itu mengalami luka lebam di kepala dan sempat dirawat di ruang ICU RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo dan meninggal dunia sekitar pukul 11.30 WIB.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean