Inilah Tempat Keempat yang akan Dilalui GMT Besok

Selasa, 08 Maret 2016 – 14:59 WIB
Gerhana Matahari Total akan melintasi beberapa tempat di Indonesia. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah wilayah di Indonesia akan dilalui Gerhana Matahari Total (GMT), Rabu 9 Maret 2016. 

GMT merupakan  fenomena alam di mana posisi atau kedudukan matahari, bulan dan bumi pada satu garis lurus. Dampak dari kejadian ini, sebagian bumi akan terkena bayangan gelap bulan sehingga tidak melihat matahari.

BACA JUGA: PDIP: Pengelolaan Blok Masela Harus Sesuai Nawa Cita

Tak hanya domestik, masyarakat mancanegara akan datang ke Indonesia untuk melihat dan bersiap menyambut kejadian yang langka ini. Sebab, GMT akan kembali berlangsung di tempat yang sama dengan membutuhkan waktu selama 350 tahun. 

"Kejadian ini sangat istimewa karena wilayah daratan yang dilalui gerhana matahari total hanya Indonesia," tutur Kasubag Hubungan Pers dan Media BMKG Taufan Maulana, Selasa (8/3) dalam keterangannya.

BACA JUGA: Menteri Yuddy: Pengurangan PNS Mulai 2017

Setelah Mentawai, Sumatera Barat, Muko-Muko, Bengkulu, dan Palembang, Sumatera Selatan, maka Kota Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung tepatnya di Pantai Tanjung Kelayang merupakan tempat keempat yang dilalui GMT untuk wilayah Indonesia Barat. 

"Wilayah Tanjung Pandan gerhana mulai pukul 06.21 dan mencapai puncaknya 07.23 WIB," kata Taufan Maulana di Bangka Belitung. 

BACA JUGA: Punya Balita 0-59 Bulan? Jangan Lupa Imunisasi Polio

Dia mengatakan, cuaca di Tanjung Pandan besok pagi diprediksi berpotensi cerah berawan. Sementara, di Pantai Terentang, Kabupaten Bangka Tengah, juga tak kalah menarik. 

Pada perhelatan menyambut GMT  di wilayah tersebut telah dipersiapkan berbagai kegiatan pengamatan dan hiburan bagi masyarakat. 

Stasiun Meteorologi Depati Amir, Bangka Belitung juga turut serta dengan membuka stand layanan informasi cuaca terkini sebelum, pada saat dan sesudah kegiatan berlangsung. "Ini adalah bentuk sinergisitas yang dilakukan oleh BMKG dan prmda setempat guna mensukseskan kegiatan tersebut," ujarnya. 

Selain melakukan pengamatan Fenomena GMT, BMKG juga melakukan pengamatan gravitasi magnet bumi dan pasang surut air laut pada waktu yang bersamaan. 

"Hal itu ditujukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gravitasi bumi dan pasang surut air laut saat fenomena gerhana matahari total berlangsung,"  pungkas M. Kepala Stasiun BMKG, Pangkal Pinang, Provinsi Babel M Nurhuda. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: TNI Bukan Tukang Gusur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler