jpnn.com - JAKARTA - Kemendikbud kemarin memaparkan indeks integritas unas sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA).
Hasilnya, hanya tujuh provinsi yang memiliki indeks kecurangan pelaksanaan unas di bawah 21 persen. Sekolah yang memiliki indeks kecurangan pelaksanaan kecil dinilai berintegritas tinggi.
BACA JUGA: Kesaksian Istri tentang Suami Perkosa dan Bunuh Empat Anaknya
Sekolah yang menduduki peringkat pertama indeks kecurangan di bawah 21 adalah Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Jogja berada di posisi puncak dengan indeks kecurangan 1 persen.
”Hanya terdeteksi 1 sekolah yang memiliki indeks integritas rendah,” tutur Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam, di Jakarta, kemarin.
BACA JUGA: Romantis sih..Jemput Pacar di Dermaga, tapi kok Diajak ke Rumah Kosong, Alamak!
Posisi tersebut disusul Bangka Belitung (4,5 persen), Kalimantan Utara (11,6 persen), Bengkulu (12 persen), Kepulauan Riau (14 persen), Gorontalo (20 persen), dan Nusa Tenggara Timur (20,4 persen). Untuk yang lain, hasilnya di atas 21 persen hingga 84,9 persen.
Hasil itu diperoleh dari penilaian keseragaman nilai dan kecurangan siswa yang terjadi saat unas. ”Itu untuk yang paper based test (PBT). Kalau yang computer based test (CBT) nol persen,” urainya.
BACA JUGA: Intel Polisi Ditangkap Polisi
Daerah mana saja yang memperoleh indeks kecurangan tertinggi? Nizam enggan menjawab. Menurut dia, hasil itu akan dipublikasikan setelah dikirim ke pemerintah daerah masing-masing. ”Etikanya seperti itu, ya. Nanti kami juga bantu untuk perbaikan,” tandasnya. (mia/c10/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh! Motor Kreditan Hilang Pas Hari Ultah
Redaktur : Tim Redaksi