Kesaksian Istri tentang Suami Perkosa dan Bunuh Empat Anaknya

Sabtu, 16 Mei 2015 – 06:05 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Jajaran Polsekta Sungai Kunjang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap anak kandung yang dilakukan Sadriansyah alias Upik (42). Beberapa fakta baru bermunculan.

Ru (35), istri pelaku, juga mendampingi tim penyidik dalam olah TKP tersebut. Kepada Kaltim Post (Grup JPNN), Ru mengatakan, suaminya kerap berubah perangai.  “Di luar (rumah) tenang, tapi di rumah dia berubah jadi beringas,” terangnya.

BACA JUGA: Romantis sih..Jemput Pacar di Dermaga, tapi kok Diajak ke Rumah Kosong, Alamak!

Dari pengakuannya, Ru pernah berusaha melindungi anaknya dari kebejatan sang suami. Namun, hasilnya malah Ru yang jadi korban pelampiasan kemarahan Upik.

Diketahui, selain memerkosa Mawar (15) - bukan nama sebenarnya-, Upik juga membunuh empat anaknya yang masih bayi. Itu berlangsung sejak 1997–2008. Keempat anaknya yang dibunuh Upik adalah Santi Purwasih usia sebulan (1997), Saparudin usia dua bulan (1998), Marhat usia tiga bulan (2001), dan Syahrul usia empat bulan (2008).

BACA JUGA: Intel Polisi Ditangkap Polisi

Dari pengakuannya, Upik membunuh keempat buah hatinya tersebut lantaran tidak tahan dengan suara tangis mereka.

Nah, Mawar bisa lolos dari aksi bengis sang ayah karena saat bayi dalam pengawasan bidan. “Waktu kecil, dia (Mawar) juga rewel karena sering sakit-sakitan,” ucapnya. Seperti disebut tadi, kalau ada orang lain, Upik akan bersikap baik. Ru menuturkan, suaminya tidak berani macam-macam.

BACA JUGA: Duh! Motor Kreditan Hilang Pas Hari Ultah

Sementara itu, Suhartoni, warga sekitar mengatakan, kalau kasus itu tidak terungkap, mereka tidak akan tahu kalau tetangganya tersebut melakukan pembunuhan. “Kami sih tahunya anaknya meninggal karena sakit,” terang dia. Prosesi pemakaman pun berjalan seperti biasa.

Para tetangga berpikir anak-anak yang meninggal tersebut sakit karena kekurangan gizi. “Dari fisik, mereka semua kurus,” terangnya. Ditanya apakah akan menerima kembali Upik bila sudah bebas, warga Jalan Padat Karya, Loa Bakung, itu enggan menjawab.

Sementara itu, Kapolsekta Sungai Kunjang Kompol Siswantoro mengatakan, olah TKP kemarin hanya untuk mencocokkan hasil pemeriksaan dan posisi di TKP. “Sementara belum ada perkembangan terbaru sampai autopsi terhadap jasad korban pada Kamis pekan depan,” tuturnya kepada awak media.

Makam yang akan dibongkar adalah Syahrul, anak yang terakhir Upik bunuh. Diketahui, Syahrul dibunuh sang ayah dengan ditenggelamkan dalam drum dan dicekoki minyak jelantah hingga meregang nyawa.  (*/fch/er/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Pembunuh Empat Anaknya: Diluar Perangai Tenang tapi di Rumah Dia Beringas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler