"Sekarang kita masih melakukan penyelidikan. Kita ikuti aktivitas mereka, terutama komunikasi di dunia maya," ujar Boy.
Untuk mendeteksi komunikasi antarpelaku teror ini juga, kata Boy, pihaknya berharap dapat dilakukan melalui laptop milik Firman, tersangka teroris yang tertangkap pagi tadi. Oleh karena itu, saat ini, laptop dan handphone yang disita telah diserahkan ke Cyber Forensik Mabes Polri untuk diteliti.
"Nanti kita juga bisa minta keterangan dari pelaku yang masih hidup seperti Firman dan Bayu," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Jawa Pos (Induk JPNN) juga mendapatkan link sebuah website yang dirilis kelompok yang menamakan dirinya Sariyatu Tsa"ri wad Dawaa" (Regu Pembalasan dan Obat Penawar).
Website itu beralamat di forum al anshar. Alamat digitalnya adalah : https://www.ansar1.info/showthr ead.php?p=155637
Link tersebut berisi tulisan sebagai berikut:
"Ini adalah serangan obat penawar untuk yang memberikan penawar atas rasa sakit hati kaum muslimin yang selalu ditindas dan diperlakukan semena-mena oleh sang jongos Kepolisian Negeri ini, yang mereka membunuh sesuka mereka, yang mereka merampok sesuka mereka, yang mereka menawan sesuka mereka atas kaum muslimin yang baik-baik," tulis penggalan pernyataan sikap itu.
Sumber Jawa Pos di lingkungan cybercrime Polri menjelaskan, dalam kelompok seperti ini pengumuman bertanggungjawab, wajar dilakukan. "Bahkan hampir seperti wajib," kata si sumber, sang perwira yang baru pulang dari kursus cyber di Adelaide, Australia ini.
Dia mencontohkan setelah pengeboman JW Marriott dan Ritz Carlton pada 2009 juga muncul pengakuan dari kelompok yang menamakan dirinya Sariyah Jabir dan Sariyah Dr Azahari . Hingga kini pengakuan tanggungjawab itu juga bisa diakses di alamat digital https://bushro2.blogspot.com.
Pencantuman tanggungjawab dalam sebuah website itu akan menambah reputasi mereka di dunia "jihad" internasional dan menimbulkan simpati. "Itu semacam sinyal bahwa mereka masih ada, para gerilyawan lain diharapkan tak patah semangat," kata sumber tersebut. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Dieksekusi, Kartosoewirjo Makan Rendang
Redaktur : Tim Redaksi