Inisiatif Selamatkan Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia

Selasa, 08 Mei 2018 – 20:32 WIB
Terumbu karang. Foto: Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia atau Coral Triangle merupakan wilayah yang menyimpan potensi luar biasa bagi kehidupan di muka bumi.

Dengan luas mencapai enam juta kilometer persegi yang membentang di wilayah perairan tropis yang salah satunya adalah wilayah perairan Indonesia, Coral Triangle adalah pusat dari keanekaragaman hayati dan kelimpahan kehidupan laut yang ada di bumi.

BACA JUGA: Terumbu Karang Hancur, Caledonian Sky Sudah ke Filipina

Namun, Coral Triangle kini telah menghadapi ancaman serius yang menganggu keberlangsungan kehidupan keanekaragaman hayati dan kehidupan laut.

Peristiwa alam yang tak terhindarkan seperti perubahan iklim dan gelombang badai, serta aktivitas manusia di wilayah Coral Triangle telah mengakibatkan kerusakan berlanjut pada habitat terumbu karang yang menimbulkan kerugian bukan hanya secara ekonomi dan juga kerugian sosial.

BACA JUGA: Pemerintah Siap Gugat Ganti Rugi Caledonian Sky

Karena alasan itulah, negara-negara yang berada dalam Kawasan Coral Triangle telah mengambil inisiatif untuk membentuk jaringan kerja pada tahun 2009.

Negara-negara tersebut yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon telah berkomitmen melaksanakan Lima Tujuan Rencana Aksi Regional Kawasan dan Rencana Aksi Nasional untuk menyelamatkan Coral Triangle dalam waktu 10 sampai 15 tahun ke depan.

BACA JUGA: Senator Sesalkan Kapal Pesiar Milik Inggris Tak Ditahan

Sebagai rencana tindak lanjut komitmen itu, pada 2011 telah dibentuk Jaringan Pemerintah Daerah Maritim di Wilayah Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia atau Maritime Local Government Network (LGN).

Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam LGN telah mengambil komitmen bersama untuk menggelar workshop yang melibatkan seluruh negara-negara dan pemerintahan daerah yang berada di Kawasan Coral Triangle itu di Jakarta, Indonesia.

Terkait kegiatan tersebut, Hugua yang menjadi Chairman LGN menuturkan, pembentukan jaringan pemerintah daerah itu karena ada kesadaran pemerintahan daerah yang ada di wilayah Coral Triangle itu.

Pemda sadar akan nilai penting wilayah segitiga karang dunia sebagai salah satu pusat habitat karang dan keanekaragaman hayati dunia.

“Maka 2009 dibentuk Prakarsa Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan, dan Ketahanan Pangan atau disebut Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) oleh enam kepala negara. Salah satu kunci sukses dalam pengelolaan CTI-CFF adalah keterlibatan aktif dari pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Hugua yang juga mantan Bupati Wakatobi dua periode tersebut dalam acara Maritime Local Government Network Workshop bertajuk “The Role of Local Governments in Suistainable Fisheries Management in Coral Triangle Region di Jakarta hari ini.

Dia berinisiatif karena Wakatobi adalah salah kawasan terumbu karang terbesar di Indonesia.

Workshop yang dihelat tersebut diikuti oleh perwakilan pemerintahan daerah maritim di enam negara anggota LGN dan seluruh pemerintahan daerah maritim di Indonesia, serta kementerian dan lembaga terkait di Indonesia.

Dalam kegiatan berskala internasional itu juga telah juga disepakati sebuah joint statement dan draft rencana aksi pemerintah daerah tentang peran pemerintah daerah dalam manajemen perikanan berkelanjutan.

“Pemerintah daerah diharapkan bisa mendorong dan mengimplementasikan Regional Plan of Action dan National Plan of Action CTI-CFF di masing-masing wilayahnya,” kata Hugua.

Hugua mengatakan kegiatan ini tidak akan berhenti sampai di sini.

Maritime LGN sebagai sebuah jaringan pemerintahan daerah yang mendapat pengesahan Senior Official’s Meeting CTI-CFF akan menggelar pertemuan berikutnya di wilayah pemerintahan daerah yang masuk dala jaringan ini.

“LGN milik bersama dan akan terus dilanjutkan, bahkan berpeluang sebagai kegiatan berskala internasional yang didukung Lembaga Internasional,” pungkas Hugua yang saat ini menjadi salah satu calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara dalam Pilgub 2018.(flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Balik Kandasnya Kapal Caledonian Sky di Raja Ampat


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler