jpnn.com, JAKARTA - Institut Karatedo Indonesia (INKAI) yang tergabung dalam Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) telah melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Bersama (MKB) Luar Biasa tahun 2021 di Jakarta, 12-13 Maret 2021.
Kegiatan tersebut berlangsung secara langsung (tatap muka) dan virtual (vicon). Sebanyak 28 utusan ketua provinsi mengikuti tatap muka diselenggarakan di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur dan melalui vicon berasal dari 6 propinsi termasuk di dalamnya para ketua majelis sabuk hitam INKAI dari 34 propinsi serta para utusan afiliasi pusat dan daerah.
BACA JUGA: Indonesia Raih Posisi ke-3 di Karate Tradisional Afro-Asia Online 2020
Rakernas yang digelar bertepatan dengan momen peringatan 50 tahun INKAI ini mengangkat tema “Melalui Rakernas dan MKB Luar biasa INKAI 2021 Kita Tingkatkan Soliditas dan Sinergisitas Berdaya Saing Global di Era Digital - INKAI GOES TO WORLD CLASS”.
Setiap peserta wajib Rakernas menerapkan protokol ketat covid 19 ini terlebih dahulu di Swab Rapid Antigen memakai masker dan menjaga jarak.
BACA JUGA: Ivan Yulivan Resmi Tutup Kejurnas Inkai 2020, Nih Para Jawara
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum INKAI Laksda TNI Dr. Ivan Yulivan (DAN 6 INKAI), Sekjen FORKI H Raja Sapta Ervian, dan Letjen HBL Mantiri selaku Pembina INKAI.
Hadir pula Dewan Guru INKAI Sihan Harmen Lukas Tampodung (DAN 9 INKAI) dan para anggota serta guru madya dan pengurus PP INKAI.
BACA JUGA: Panglima TNI Bangga Atas Prestasi Atlet Tim Karate Indonesia di SEA Games 2019
Acara dimulai dengan pelaksanaan peninjauan dan syukuran di Honbu Dojo INKAI Jalan Urip Sumoharjo Jakarta Pusat.
Selanjutnya, membahas berbagai persoalan baik dalam pembinaan atlet dan wasit selama dan Pasca Covid 19, mekanisme ujian, transparansi sistem keuangan dan terlebih mengenai penerapan pola digital pelaporan dan penomoran ijazah serta ujian.
Acara selanjutnya adalah peluncuran Website yang terkoneksasi pada berbagai aktivasi, launching media rumah dojo INKAI untuk sarana mediasi virtual dan pengajaran serta berita.
Laksda Ivan mengatakan INKAI sejak berdiri pada tanggal 15 April 1971 telah banyak memberi kontribusi bagi nama harum bangsa, tak heran kemudian banyak dikenal nama nama atlet seperti Adven Bangun, Abdul Kadir, Eri Sadewo, Frederick Lumanauw, Arthur Rorek, Christine Taroreh, dan lain-lain di era tahun 1970-1980.
Lebih lanjut, Ivan menjelaskan muncul generasi penerusnya para juara dunia di berbagai even antara lain Omita Olga Ompi, Abdullah Kadir, Rifky, Zigi Andaresta, Srunita, Maya Sheva, Choky dan lain-lain era tahun 1990 hingga Sekarang.
Prestasi karateka INKAI, bahkan menyabet hampir semua medali baik emas, perak dan perunggu di arena Komite Olah Raga Siswa Nasional cabang karate baik untuk tingkat SMP dan SMA seperti di antaranya nama seperti Lala Dyah Pitaloka yang juga juara Karate pada U 14 di Bulgaria.
“INKAI berkomitmen untuk membentuk para karateka yang tangguh, rendah hati, berbudi dan berprestasi mendukung FORKI dan cinta negeri bela bangsa,” kata Ivan.
Dalam Rakernas dan MKB LUB ini, diluncurkan buku Budo- Rei Spirit (Semangat Budo dan Penghormatan) yang ditulis oleh Ketua Umum INKAI Laksda TNI Dr. Ivan Yulivan dan Buku Induk Organisasi (BIOS INKAI) yang dibuat tim perumus INKAI.
Buku tersebut memuat tentang filosopi dan makna karate, aturan dan kehidupan dojo, semangat Bushido, 20 prinsip karateka shotokan serta berbagai aturan mekanisme ujian dan perwasitan.
Pada kesempatan ini pula telah diluncurkan program setengah abad INKAI untuk bangsa berupa donor darah sebanyak 50.000 kantung darah Karateka INKAI.
Selain itu, melaksanakan latihan bersama dan gashuku serta ujian sabuk hitam di Prambanan pada medio Juni, safari pelatih dan pembinaan wasit juri INKAI di seluruh provinsi.
Agenda kegiatan lain yakni menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi bela diri karate di Jepang pada medio Oktober 2021.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich