Indonesia Raih Posisi ke-3 di Karate Tradisional Afro-Asia Online 2020

Kamis, 12 November 2020 – 06:05 WIB
Sebanyak 5.500 karateka pecahkan Rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), Minggu (8/9) pagi. Foto:satria/kemenpora.go.id

jpnn.com - Indonesia berhasil menempati urutan ketiga perolehan medali di kejuaraan Karate Tradisional Afro-Asia Online 2020 yang digelar pada 31 Oktober - 2 November 2020. Di kejuaraan Ini, Indonesia berhasil menyabet 3 medali emas, 2 Perak, dan 7 Perunggu.

Ketua Umum Indonesia Tradisional Karate Federation (INATKF) Muchlas Rowi mengapresiasi hasil dari para karateka yang telah berjuang mengkuti kejuaraan ini. Indonesia mengirimkan 70 atlet yang bertanding di beberapa nomor lomba.

BACA JUGA: Resmi, Karate Tradisional Masuk dalam Kategori Olahraga Rekreasi untuk Masyarakat

“Kita patut apresiasi keberhasilan para karateka, meskipun tidak sesuai target juara umum seperti dalam kejuaraan sebelumnya, namun yang patut diapresiasi adalah perjuangan para atlet di kejuaraan tersebut,” kata Muchlas dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/11).

Kejuaraan yang digelar secara daring itu diikuti oleh 10 negara negara yang turut berpartisipasi, yakni Indonesia, Mesir, Tunisia, Kuwait, Aljajair, Kazakhstan, Uzbekistan, Jepang, Portugal dan Prancis.

BACA JUGA: Panglima TNI Dorong Timnas Karate Indonesia Raih Hasil Terbaik di SEA Games 2019

Menurut Muchlas, penilian yang digelar secara daring menjadi salah satu kendala para para atlet dalam mengikuti kejuaraan ini. Selain itu, kendala teknis yang lain juga mempengaruhi penilaian terhadap para karateka yang bertanding.

Nemun terlepas dari itu, kata Muchlas, Indonesia tetap mengukir prestasi membanggakan di kejuaraan tersebut.

BACA JUGA: Siswa SD Indonesia Raih 5 Medali di Kompetisi Karate Level Internasional

Medali emas Indonesia diraih oleh Nanda Putra Nagara, Callysta Salsabila, Libran Septian; kemudian dua medali perak diraih oleh Reyvando Rahmadi dan Galang Virgiawan Ramadhani; sementara 7 medali perunggu diraih oleh Dimitri Arkaan, Chilla Nabila, Muhammad Arim Maliki, Cristian Tobim, Surya Ramdani, Dina Fuji Hayati, serta Pretty Swastika.

Ketua I Bidang Organisasi INATKF, Bachtiar Effendy mengatakan, dalam kejuaraan ini, Indonesia dipercaya sebagai penyelenggara bekerjasama dengan ATKF. Menurut dia, hal ini menunjukan bahwa perkembangan Karate Tradisional di Indonesia semakin semakin tumbuh, sehingga pandemi tidak menjadi penghalang untuk menggelar kejuaraan bergengsi tersebut.

"Jadi dengan keikutsertaan dan peran aktif INATKF yang dipimpin oleh HM. Muchlas Rowi sangat memberikan semangat baru dan dampak positif bagi perkembangan Karate Tradisional tidak saja di Indonesia, tetapi juga benua Asia-Afrika bahkan Eropa dan Amerika," kata Cecep, sapaan akrab Bachtiar.

Ia menyebutkan, bahwa prestasi Indonesia yang semakin berkibar di bidang karate tradisional, kemudian membuat Federasi Karate Tradisional Eropa yaitu WFF - Fudokan secara langsung mengundang Indonesia berpartisipasi dalam Kejuaraan Prague Open Karate Cup 2020.

Selain itu, dengan peran aktif Indonesia di dunia Internasional, membuat Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Haryono Isman menginstruksikan agar Indonesia menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Karate Tradisional di tahun 2022.

"INATKF adalah satu-satunya cabor Karate Tradisional di Indonesia yg telah lengkap legalitasnya sesuai UU di dalam negeri. juga secara internasional adalah member dari International Federation untuk Karate Tradisional dunia yaitu ITKF. Oleh karena itu INATKF telah berperan aktif mengembangkan Karate Tradisional secara nasional, regional dan internasional," kata Cecep. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler