jpnn.com, NEW YORK - Industri musik dipayungi awan duka. Musisi jaz Henry Grimes meninggal dunia setelah mengalami komplikasi akibat virus corona (covid-19), Jumat (18/4) WIB.
Sebelum meninggal, Grimes sempat dirawat di salah satu pusat rehabilitasi di Harlem, New York, Amerika Serikat.
BACA JUGA: Corona Sudah Masuk Korea Utara, Warga Dalam Bahaya
Namun, takdir ternyata berkata lain. Nyawa Grimes tidak bisa diselamatkan.
Pria kelahiran 3 November 1935 itu meninggal dunia. Anda mungkin tidak familier dengan nama Grimes.
BACA JUGA: 40 Orang di Istana Presiden Positif Terjangkiti Virus Corona
Akan tetapi, bagi pencinta musik jaz, khususnya di AS, Grimes merupakan salah satu musisi paling berpengaruh.
Grimes memulai kiprahnya ketika meluncurkan The Call pada 1965. Saat itu dia bekerja sama dengan Perry Robinson dan Tom Price.
Robinson bertugas memainkan klarinet, sedangkan Price kebagian tugas menabuh drum.
Setelah berkiprah di New York, Grimes memutuskan hengkang ke Los Angeles pada 1968.
Saat itu dia juga berniat mencari pekerjaan. Akan tetapi, bandul nasib baik tidak berpihak kepadanya.
Namanya perlahan-lahan hilang dari orbit. Grimes baru muncul kembali setelah ditemukan oleh pekerja sosial bernama Marshall Marrotte.
Setelah itu dia mulai menancapkan tajinya. Grimes pun pernah bekerja sama dengan beberapa musisi beken.
Di antaranya adalah Thelonius Monk, Charles Mingus, Cecil Taylor, Gerry Mulligan, Albert Ayler, McCoy Tyner, dan Lee Konitz. (downbeat/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil