Innalillahi, Anggota TNI Tewas Kena Ledakan Mortir

Kamis, 14 April 2016 – 08:02 WIB
Ilustrasi. Foto: indomiliter

jpnn.com - JAYAPURA - Insiden fatal terjadi saat latihan menembak mortir 81 Tampela yang dilakukan anggota Rindam XVII/Cenderawasih, Rabu (13/4), sekitar pukul 11.30 WIT.

Gara-gara membenahi mortir yang macet, Serka Sukamdani tewas terkena ledakan. Informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos menyebutkan, Serka Sukamdani yang menduduki jabatan Dan Klas/Batih Madya I Ton Kijar Dodiklatpur, mengikuti pelatihan menembak mortir 81 Tampela dengan menggunakan amunisi sabot.

BACA JUGA: 4 Kapal Asing Pencuri Ikan Kembali Ditangkap PSDKP Batam

Sayangnya dalam latihan tersebut, granat sabot yang dimasukan ke dalam laras tidak meledak alias macet. Melihat hal tersebut, korban berupa membenahi mortir yang macet, namun sayang mortir tersebut meledak dan mengenai korban. 

Korban sempat dilarikan ke RSUD Yowari, Sentani, Kabupaten Jayapura untuk mendapat pertolongan medis, namun nyawanya tidak tertolong. 

BACA JUGA: BJTI Port, Perkuat Dermaga Tingkatkan Produktivitas Pelabuhan

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf. Teguh Puji Raharjo yang dikonfirmasi membenarkan adanya kecelakaan latihan yang mengakibatkan Serka Sukamdani anggota Rindam XVII/Cenderawasih meninggal dunia. 

Dalam latihan tersebut, mortir yang digunakan korban menurut Teguh Raharja, macet sehingga korban berupaya untuk memperbaikinya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Korban menurutnya mengatasi dengan cara pertama dengan menunggu selama 30 detik, namun mortir tidak meledak. 

BACA JUGA: Pengendara Dilindas Truk, Motor Ringsek, Hiii... Korbannya Itu Loh

“Setelah itu, korban meletakkan tutup laras, dan memegang bahu kuda-kuda dari bawah laras dan digoyangkan ke arah ke kiri dan ke kanan sambil laras diarahkan ke bawah tanah tetapi namun cara tersebut belum juga berhasil,” ungkap Kapendam.

Karena teknik pertama tidak berhasil, Serka Sukamdani menurut Kapendam menggunakan teknik yang kedua dengan melepas alat bidik dari kedudukannya dengan meletakkan laras ke bawah tanah.  Setelah itu laras diangkat sambil digoyang-goyangkan dengan posisi sambil melihat ke arah laras atau lubang laras. “Namun sayangnya tiba-tiba ujung fius sabot keluar lalu meletus dan mengenai korban,” ucapnya.

Rencananya jenazah akan dikirim ke kampung halamannya, di Ngawi Jawa Timur, hari ini Kamis 14 April 2016. "Amarhum meninggalkan seorang istri Wiwik Astriyani dan dua orang anak Anastasia Alya I dan Revan Erlangga, sementara untuk hasil auotopsi masih disimpulkan oleh tim dokter RSUD Yowari Kabupaten Jayapura,” katanya. (jo/adk/jpnn)

Kronologis Kecelakaan Latihan Anggota Rindam 

1. Rabu (13/4) pukul 11.30 WIT, Serka Sukamdani mengikuti latihan  menembak Mortir 81 Tampela menggunakan munisi sabot di belakang rumah tembak Simulasi Rindam XVII/Cendrawasih Distrik Sentani Kabupaten Jayapura.

2. Korban memasukan granat ke dalam laras namun granat Sabot tidak meledak.

3. Korban mengatasi dengan cara pertama dengan menunggu selama 30 detik namun mortir tersebut tidak meledak.

4. Serka Sukamdani kemudian meletakkan tutup laras, dan memegang bahu kuda-kuda dari bawah laras dan digoyangkan ke kiri dan ke kanan sambil laras diarahkan ke bawah tanah tetapi namun cara tersebut belum juga berhasil

5. Korban melakukan tekhnik ke gunakan ke 2 dengan melepas alat bidik dari kedudukannya dengan meletakkan laras ke bawah tanah setelah itu laras diangkat sambil digoyang-goyangkan dengan posisi sambil melihat ke arah laras atau lubang laras.

6. Secara tiba-tiba ujung fius sabot keluar meletus dan mengenai korban. 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabar Gembira untuk Pemprov Kalteng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler